Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka mengembangkan kebun organik dengan tanaman sistem hidroponik, memanfaatkan lahan kosong di area perkantoran setempat.

"Pengembangan kebun organik dengan sistem tanam hidroponik sebagai alternatif memanfaatkan lahan kosong seminimal mungkin namun tetap memberikan manfaat," kata Bupati Bangka Mulkan di Sungailiat, Senin, saat panen raya sayuran hidroponik jenis sawi manis, bayam brazil, pakcoy serta sawi pagoda di area lahan Bangka Setara.

Dia mengatakan pengembangan dengan cara ini selain membantu pemenuhan kebutuhan sayur, terutama bagi pegawai, juga sebagai contoh bagi masyarakat umum agar melakukan hal serupa.

"Sistem tanaman sayuran hidroponik tanpa menggunakan pestisida dianggap cukup aman dan sehat, efisien dan terawat," jelasnya.

Kebun hidroponik Bangka Setara mulai dikembangkan sejak tahun 2019 yang terletak di kawasan perkantoran dapat menjadi destinasi wisata lokal dan area edukasi sayuran hidroponik.

Kepala Pengurus Kebun Hidroponik Bangka Setara, Dodi, menjelaskan saat ini kebun hidroponik terdapat 1.700 lubang tanam serta 400 lubang persemaian. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan sayuran hidroponik di masyarakat.

"Permintaan sayuran kita cukup banyak, bahkan sejumlah restoran di seputaran Sungailiat juga ada yang rutin memesan," katanya.

Sebelumnya, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan sayuran di restoran, mereka harus memesan sayuran dari luar daerah pemasok sayuran hidroponik.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021