Setelah 41 hari tidak ada kasus baru COVID-19, Pemerintah Kota Beijing menghapus syarat wajib tes COVID-19 bagi siapa saja yang baru datang dari berbagai daerah di China.
Penghapusan aturan tersebut mulai berlaku pada Selasa (16/3) mendatang, demikian pengumuman Pemkot Beijing setempat yang dimuat beberapa media di China, Minggu.
Sejak 28 Januari, Beijing memberlakukan syarat wajib tes usap yang hasilnya negatif COVID-19 dalam kurun waktu tujuh hari sebelum memasuki wilayah Ibu Kota China itu.
Peraturan tersebut dianggap efektif karena dalam 41 hari terakhir tidak ada lagi kasus baru.
Dengan demikian, maka arus keluar-masuk Beijing semakin mudah, tidak seperti saat menjelang dan setelah musim libur Tahun Baru Imlek beberapa waktu lalu.
Penghapusan aturan itu menyusul diluncurkannya kartu kesehatan internasional oleh Kementerian Luar Negeri China.
Kartu kesehatan internasional tersebut berfungsi sebagai dokumen perjalanan bagi warga negara China ke berbagai negara yang telah mencapai kesepakatan dengan China.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Penghapusan aturan tersebut mulai berlaku pada Selasa (16/3) mendatang, demikian pengumuman Pemkot Beijing setempat yang dimuat beberapa media di China, Minggu.
Sejak 28 Januari, Beijing memberlakukan syarat wajib tes usap yang hasilnya negatif COVID-19 dalam kurun waktu tujuh hari sebelum memasuki wilayah Ibu Kota China itu.
Peraturan tersebut dianggap efektif karena dalam 41 hari terakhir tidak ada lagi kasus baru.
Dengan demikian, maka arus keluar-masuk Beijing semakin mudah, tidak seperti saat menjelang dan setelah musim libur Tahun Baru Imlek beberapa waktu lalu.
Penghapusan aturan itu menyusul diluncurkannya kartu kesehatan internasional oleh Kementerian Luar Negeri China.
Kartu kesehatan internasional tersebut berfungsi sebagai dokumen perjalanan bagi warga negara China ke berbagai negara yang telah mencapai kesepakatan dengan China.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021