Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan memantau kesiapan Posko Penanganan COVID-19 di Pelabuhan Muntok Kabupaten Bangka Barat dalam menghadapi arus mudik Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Kita ingin memastikan kesiapan posko COVID-19 ini. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus karena arus mudik lebaran ini," kata Erzaldi Rosman Djohan saat memantau kesiapan Pelabuhan Muntok menjelang arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Sabtu.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2021 bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri, sebagai langkah mencegah dan meminimalkan kasus penularan COVID-19.
"Babel terapkan larangan mudik bagi ASN, TNI, dan Polri, sesuai dengan edaran dari Satgas COVID-19 dari pemerintah pusat bawah mudik itu dilarang," ujarnya.
Menurut dia kelengkapan arus transportasi terutama untuk logistik pulang pergi melalui Pelabuhan Tanjung Kalian dan diharapkan agar tidak terjadi penumpukan logistik, karena kapal yang sedang masuk DOK saat ini bisa terurai dengan adanya penambahan kapal, begitu juga dengan sarana jalan yang akan dilalui oleh para pemudik.
"Untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan, tracking, dan tracing yang efektif, saya meminta Satgas COVID-19 Babel untuk melakukan GeNose di Tanjung Kalian dengan operator Satgas COVID-19 dari Kabupaten Bangka Barat dalam pelaksanaannya," katanya.
Ia menambahkan terkait adanya edaran larangan mudik ini, Pemprov Kepulauan Babel membentuk desk verifikasi terhadap para pengguna jasa transportasi laut yang berkepentingan khusus untuk pulang ke daerah masing-masing dengan alasan-alasan selain mudik.
Misalnya, kepentingan khusus ada kedukaan atau ada tugas yang harus melengkapi administrasi seperti menyertakan surat tugas, surat kematian.
"Pengawasan dan penanganan di satuan tugas angkutan laut ini, dikomandoi oleh TNI AL dapat bersinergi dengan stakeholder yang ada di Pelabuhan Tanjung Kalian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kita ingin memastikan kesiapan posko COVID-19 ini. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus karena arus mudik lebaran ini," kata Erzaldi Rosman Djohan saat memantau kesiapan Pelabuhan Muntok menjelang arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Sabtu.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2021 bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri, sebagai langkah mencegah dan meminimalkan kasus penularan COVID-19.
"Babel terapkan larangan mudik bagi ASN, TNI, dan Polri, sesuai dengan edaran dari Satgas COVID-19 dari pemerintah pusat bawah mudik itu dilarang," ujarnya.
Menurut dia kelengkapan arus transportasi terutama untuk logistik pulang pergi melalui Pelabuhan Tanjung Kalian dan diharapkan agar tidak terjadi penumpukan logistik, karena kapal yang sedang masuk DOK saat ini bisa terurai dengan adanya penambahan kapal, begitu juga dengan sarana jalan yang akan dilalui oleh para pemudik.
"Untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan, tracking, dan tracing yang efektif, saya meminta Satgas COVID-19 Babel untuk melakukan GeNose di Tanjung Kalian dengan operator Satgas COVID-19 dari Kabupaten Bangka Barat dalam pelaksanaannya," katanya.
Ia menambahkan terkait adanya edaran larangan mudik ini, Pemprov Kepulauan Babel membentuk desk verifikasi terhadap para pengguna jasa transportasi laut yang berkepentingan khusus untuk pulang ke daerah masing-masing dengan alasan-alasan selain mudik.
Misalnya, kepentingan khusus ada kedukaan atau ada tugas yang harus melengkapi administrasi seperti menyertakan surat tugas, surat kematian.
"Pengawasan dan penanganan di satuan tugas angkutan laut ini, dikomandoi oleh TNI AL dapat bersinergi dengan stakeholder yang ada di Pelabuhan Tanjung Kalian," katanya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021