Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo membantah isu yang menyebut dirinya bakal maju sebagai calon Ketua Umum PAN menggantikan calon petahana Hatta Rajasa dalam Kongres IV PAN akhir Februari ini.
"Isu yang menyatakan saya dimajukan pak Hatta untuk berhadapan dengan pak Zulkifli Hasan itu tidak benar," kata Drajad dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Pernyataan Drajad itu diungkapkannya terkait dengan beredarnya isu yang menyebut Hatta Rajasa mundur dari bursa ketua umum, dan justru mendorong Drajad maju sebagai calon ketua umum PAN periode selanjutnya.
Drajad mengatakan sejak awal ketika dirinya memutuskan berkoalisi dengan Hatta Rajasa, konsep yang diajukan adalah Hatta sebagai ketua umum. Karena itu, isu tersebut sama sekali tidak benar.
Drajad menegaskan alasan dirinya mendukung Hatta lantaran kinerja Hatta yang sudah terbukti membawa partai memperoleh suara tertinggi sepanjang sejarah berdirinya PAN.
Menurut dia, sejak awal era reformasi 1999 sampai 2009 perolehan suara PAN terus menurun. Sedangkan di bawah kepemimpinan Hatta perolehan suara PAN berhasil naik tajam bahkan melebihi perolehan suara 1999.
"Alasan paling krusial mengapa pak Hatta harus menjadi Ketua Umum PAN lagi, karena dia pernah menjadi cawapres, sudah dikenal seluruh masyarakat, sehingga tidak perlu kerja-kerja publisitas lagi untuk 2019," ujar Drajad.
Kongres PAN dijadwalkan berlangsung 28 Februari hingga 3 Maret 2015 di Bali. Sejauh ini terdapat dua calon ketua umum antara lain Hatta Rajasa selaku calon petahana dan Zulkifli Hasan.
Kedua calon ketua umum itu akan bersaing mendapatkan total 596 suara kader PAN seluruh Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Isu yang menyatakan saya dimajukan pak Hatta untuk berhadapan dengan pak Zulkifli Hasan itu tidak benar," kata Drajad dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Pernyataan Drajad itu diungkapkannya terkait dengan beredarnya isu yang menyebut Hatta Rajasa mundur dari bursa ketua umum, dan justru mendorong Drajad maju sebagai calon ketua umum PAN periode selanjutnya.
Drajad mengatakan sejak awal ketika dirinya memutuskan berkoalisi dengan Hatta Rajasa, konsep yang diajukan adalah Hatta sebagai ketua umum. Karena itu, isu tersebut sama sekali tidak benar.
Drajad menegaskan alasan dirinya mendukung Hatta lantaran kinerja Hatta yang sudah terbukti membawa partai memperoleh suara tertinggi sepanjang sejarah berdirinya PAN.
Menurut dia, sejak awal era reformasi 1999 sampai 2009 perolehan suara PAN terus menurun. Sedangkan di bawah kepemimpinan Hatta perolehan suara PAN berhasil naik tajam bahkan melebihi perolehan suara 1999.
"Alasan paling krusial mengapa pak Hatta harus menjadi Ketua Umum PAN lagi, karena dia pernah menjadi cawapres, sudah dikenal seluruh masyarakat, sehingga tidak perlu kerja-kerja publisitas lagi untuk 2019," ujar Drajad.
Kongres PAN dijadwalkan berlangsung 28 Februari hingga 3 Maret 2015 di Bali. Sejauh ini terdapat dua calon ketua umum antara lain Hatta Rajasa selaku calon petahana dan Zulkifli Hasan.
Kedua calon ketua umum itu akan bersaing mendapatkan total 596 suara kader PAN seluruh Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015