Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperkuat kapasitas ekonomi perempuan di daerah itu untuk mendukung ketahanan ekonomi keluarga.
"Penguatan kapasitas ini diperlukan karena perempuan memiliki keterkaitan yang begitu erat dengan ekonomi keluarga," kata Pj Sekda Bangka Thony Marza di Sungailiat, Senin.
Menurut Thony, penguatan kapasitas ekonomi perempuan dipastikan berdampak positif terhadap pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki ketimpangan jender.
"Mengalokasikan investasi dan sumber daya yang memadai untuk mendukung perempuan menjadi sangat penting," katanya.
Dia menilai permasalahan jender saat ini adalah perempuan Indonesia justru berada dalam pusaran ketidakadilan sistemik, baik dalam kesempatan ekonomi maupun dalam pembangunan.
Berdasarkan laporan Global Gender Gap Report 2023 yang dirilis World Economic Forum (WEF) menunjukkan indeks kesenjangan jender (IKG) di Indonesia tahun 2022 berada di angka 0,697 dan stagnan paling tidak selama empat tahun terakhir. Kondisi relatif sama juga terjadi di Kabupaten Bangka.
BPS Bangka 2019 melaporkan IKG Kabupaten Bangka tahun 2018 berada di angka 0,500 dan juga relatif stagnan dalam beberapa tahun terakhir." jelasnya.
Kepala Bappeda Bangka, Pan Budi Marwoto menyatakan jika persoalan pembangunan jender ini tidak direspon dengan baik, dapat dipastikan ketimpangan jender di Kabupaten Bangka akan terus meningkat dan berdampak terhadap stagnasi pembangunan daerah, meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan, menurunkan IPM dan mempersulit pencapaian asta cita dan SDG’s.
"Pemerintah Bangka merespon dengan rencana "Ekonomi Peka Gender Berbasis Kolaborasi dan Integrasi Industri Pangan Rumah Tangga." kata Pan Budi.
Ekonomi peka jender merupakan upaya yang signifikan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan mendukung pemberdayaan perempuan. Peka jender dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, ketahanan dan stabilitas ekonomi, serta menurunkan ketimpangan jender dalam pendapatan.
Pan Budi mengatakan pemerintah Kabupaten Bangka memberikan fasilitasi penguatan kapasitas, kredit mikro tanpa bunga tanpa agunan, kemudahan perizinan digital, pendampingan proses produksi, sertifikasi halal hingga pemasaran berbasis retail dan market place kepada pelaku industri pangan rumah tangga secara integratif.