Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan sebanyak satu juta bibit tanaman karet varietas unggul sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian petani di daerah itu.

"Program ini merupakan rencana pembangunan jangka menengah yang akan kami mulai pada tahun ini, kami harapkan bisa selesai dalam beberapa tahun ke depan," ujar Bupati Bangka Barat, Zuhri M Syazali di Muntok, Jumat.

Ia mengatakan, sebanyak satu juta batang bibit karet tersebut semuanya merupakan bibit varietas unggul agar hasil produksi bisa lebih banyak beberapa kali lipat dibandingkan bibit yang biasa ditanam petani saat ini.

Untuk merealisasikan program tersebut, lanjutnya, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Pertanian setempat sudah melakukan kajian terhadap ketersediaan lahan dan kesiapan masyarakat calon penerima.

"Kami harapkan masyarakat yang tertarik untuk memanfaatkan bantuan ini memberikan masukan ke pemerintah desa setempat agar bisa didata, karena program ini cukup bagus dan prospektif," katanya.

Ia mengatakan, bantuan bibit unggul tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengganti batang pohon karet yang sudah tidak produktif atau untuk ditanam di lahan baru.

"Kami targetkan bantuan itu bisa memperluas kebun karet sekitar 2.000 hektare dan sisanya untuk peremajaan pohon tidak produktif," katanya.

Terkait dengan anjloknya harga getah karet yang saat ini hanya sekitar Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram, Bupati Zuhri mengajak petani karet di daerah itu tidak panik lalu melakukan penebangan batang karet produktif dan menggantinya dengan tanaman jenis lain.

"Kami yakin dalam beberapa bulan ke depan harga akan kembali meningkat dan normal, petani jangan khawatir karena kebutuhan pasar lokal dan internasional masih tinggi," ucapnya.

Ia mengatakan, berdasarkan data kajian kebutuhan pasar, kebutuhan karet alami sekitar 80 persen dan 20 persen sisanya menggunakan karet sintetis.

"Kami ingatkan kepada petani jangan menebang batang karet muda dan produktif hanya karena harga getah turun dalam beberapa bulan terakhir, turunnya harga yang dipengaruhi melimpahnya ketersediaan karet di pasar internasional ini akan berakhir dan dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015