Di tengah kesibukannya, Gubernur Erzaldi menyempatkan diri untuk salat Tarawih bersama masyarakat di Mesjid Al Muhajirin dan memberikan kultum mengenai pembentukan karakter pada anak.
Dalam pembentukan karakter pada anak, gubernur mengatakan bahwa orang tua memiliki peran utama yang sangat besar, sedangkan peran lembaga pendidikan merupakan pendukung.
Karena pada dasarnya, setiap anak yang lahir ke dunia ini adalah suci, dan orang tua lah yang berperan dalam membentuk karakter anak.
“Sebagai fitrahnya, semua anak yang lahir ke dunia ini layaknya sebuah kertas bersih dan putih, yang mewarnainya adalah para orang tua. Tergantung kita sebagai orang tua yang memberi warna kepada sang anak,” ujar gubernur.
Namun di masa modern ini, para orang tua mulai melupakan peran utamanya, dan menyerahkan anak sepenuhnya kepada lembaga pendidikan.
"Sekarang banyak sekali hal-hal yang berkenaan dengan pendidikan anak, orang tua menyerahkan kepada lembaga pendidikan. Cita-cita orang tua kepada anaknya terasa sangat membebani sang anak, terkadang bukan karena kemauan sang anak, tetapi kemauan dari orang tuanya. Tanpa terasa, perbuatan ini merupakan hal yang keliru," kata gubernur yang kerap disapa Bang ER ini.
Maka tak jarang anak-anak yang beranjak dewasa rentan sekali dengan karakter yang sebetulnya tidak diharapkan oleh para orang tuanya.
Ketika para orang tua menginginkan sang anak agar menjadi orang yang sukses, berkarakter Islami, atau menjadi penghafal Alquran maka, tentunya para orang tua pun perlu memberi contoh kepada anak. Karena anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Rangkul lah anak agar selalu dekat dengan keluarga.
"Maka wajar zaman sekarang, ketika anak beranjak dewasa dan sudah berkeluarga karena tidak mendapat contoh yang baik dan di dekatkan pada keluarga, akan menjadi semakin jauh dari orang tua. Sehingga anak tidak mengasuh orang tuanya saat di usia lanjut," tambahnya.
Dirinya pun mengatakan apabila hal seperti ini dibiarkan terus menerus, maka generasi ke depan akan hancur. Karena itu, hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk mengubah karakter anak agar menjadi lebih baik. Hal inilah yang mendasari gubernur senantiasa mengajak dan mengingatkan masyarakat agar dapat mendidik anak-anak supaya memiliki karakter.
"Kita menginginkan generasi ke depan adalah generasi yang kuat. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu saya ingatkan bahwa guru adalah pendamping dan kita sebagai orang tua adalah pendamping yang paling utama," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Dalam pembentukan karakter pada anak, gubernur mengatakan bahwa orang tua memiliki peran utama yang sangat besar, sedangkan peran lembaga pendidikan merupakan pendukung.
Karena pada dasarnya, setiap anak yang lahir ke dunia ini adalah suci, dan orang tua lah yang berperan dalam membentuk karakter anak.
“Sebagai fitrahnya, semua anak yang lahir ke dunia ini layaknya sebuah kertas bersih dan putih, yang mewarnainya adalah para orang tua. Tergantung kita sebagai orang tua yang memberi warna kepada sang anak,” ujar gubernur.
Namun di masa modern ini, para orang tua mulai melupakan peran utamanya, dan menyerahkan anak sepenuhnya kepada lembaga pendidikan.
"Sekarang banyak sekali hal-hal yang berkenaan dengan pendidikan anak, orang tua menyerahkan kepada lembaga pendidikan. Cita-cita orang tua kepada anaknya terasa sangat membebani sang anak, terkadang bukan karena kemauan sang anak, tetapi kemauan dari orang tuanya. Tanpa terasa, perbuatan ini merupakan hal yang keliru," kata gubernur yang kerap disapa Bang ER ini.
Maka tak jarang anak-anak yang beranjak dewasa rentan sekali dengan karakter yang sebetulnya tidak diharapkan oleh para orang tuanya.
Ketika para orang tua menginginkan sang anak agar menjadi orang yang sukses, berkarakter Islami, atau menjadi penghafal Alquran maka, tentunya para orang tua pun perlu memberi contoh kepada anak. Karena anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Rangkul lah anak agar selalu dekat dengan keluarga.
"Maka wajar zaman sekarang, ketika anak beranjak dewasa dan sudah berkeluarga karena tidak mendapat contoh yang baik dan di dekatkan pada keluarga, akan menjadi semakin jauh dari orang tua. Sehingga anak tidak mengasuh orang tuanya saat di usia lanjut," tambahnya.
Dirinya pun mengatakan apabila hal seperti ini dibiarkan terus menerus, maka generasi ke depan akan hancur. Karena itu, hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk mengubah karakter anak agar menjadi lebih baik. Hal inilah yang mendasari gubernur senantiasa mengajak dan mengingatkan masyarakat agar dapat mendidik anak-anak supaya memiliki karakter.
"Kita menginginkan generasi ke depan adalah generasi yang kuat. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu saya ingatkan bahwa guru adalah pendamping dan kita sebagai orang tua adalah pendamping yang paling utama," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021