Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Sugito akan menjadikan data badan pusat statistik (BPS) sebagai referensi bagi organisasi perangkat daerah (OPD) dan lembaga untuk mengambil kebijakan, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Data ini akan jadi referensi untuk menjadi kebijakan, terutama tiga bulan ke depan menuju akhir tahun, natal dan taun baru," kata Sugito saat menghadiri Rilis Berita Resmi BPS Babel di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan data dan informasi resmi BPS Kepulauan Babel ini tentu menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk melihat sekaligus menganalisis perkembangan yang ada secara makro maupun mikro.
"Alhamdulillah, inflasi year on year Provinsi Kepulauan Babel pada Oktober tahun ini terendah se-Indonesia, sementara secara mont to mont Babel mengalami deflasi," ujarnya.
Ia menyatakan transformasi ekonomi dengan harapan estafet kepemimpinannya bisa berkelanjutan, sehingga situasi sekarang tidak lepas dari data, fakta, informasi dan aspek kebijakan yang dimiliki pemerintah.
"Sekarang ini di Kementerian Desa untuk menyusun kebijakan sudah didorong berbasis data, meskipun masih sederhana. Untuk swasembada pangan diharapkan swasembada tak hanya sampai mencukupi saja, namun juga sampai kepada cadangan pangan," katanya.
Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga mengatakan pada Oktober 2024 secara m-to-m Babel mengalami deflasi 0,18 persen, inflasi y-on-y sebesar 0,22 persen dan inflasi y-to-d sebesar 0,10 persen.
"Secara m-to-m tercatat seluruh kabupaten/kota mengalami deflasi. Adapun secara y-on-y terpantau terdapat perbedaan arah di mana inflasi terjadi di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Belitung Timur sedangkan deflasi terjadi di Tanjung Pandan dan Kabupaten Bangka Barat," katanya.