Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui dinas terkait memaksimalkan pengawasan bahan pokok di pasar tradisional guna evalusasi stok dan harga eceran di tingkat pedagang saat itu.

"Hasil monotoring dan evaluasi dari tiga tempat pasar tradisional diketahui harga rata-rata kebutuhan pokok masyarakat relatif stabil," kata Kepala Bidang Pedagangan, Dinas  Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka Siti Nurmina di Sungailiat, Kamis.

Meskipun kata dia terdapat berbedaan harga eceran komoditi masyarakat di tiga pasar tradisional karena di pengaruhi oleh jarak antar distributor.

Seperti untuk beras Tr kapasitas 15 kilogram, harga jual di pasar Kite Sungailiat sebesar Rp163.000, di pasar Kenanga Rp167.000 dan di pasar tradisional Belinyu mencapai Rp170.000.

"Kemudian minyak goreng merek Sania di pasar Kite Sungailiat harga eceran sebesar Rp14.000 per liter, di pasar Kenanga Rp13.000 per liter sedangkan di pasar tradisional Belinyu Rp18.000 per liter sedangan minyak goreng merek Fortune harga eceran di pasar Kite Sungailiat mencapai Rp14.000 per liter atau lebih tinggi bandingkan dengan harga eceran di pasar Kenanga dan Belinyu," jelasnya.

Sementara daging sapi, harga eceran di pasar Belinyu Rp120.000 per kilogram atau lebih rendah dibandingkan dengan harga di pasar Kite Sungailiat dan pasar Kenanga yang mencapai Rp140.000 per kilogram.

"Harga daging ayam di pasar Sungailiat Rp32.000 per kilogram sedangkan di pasar Kenanga dan Belinyu mencapai Rp33.000 per kilogram," ujarnya.

Sedangankan harga eceran bahan pangan pokok terigu Segita Biru, di pasar Belinyu di jual Rp8.500 per kilogam atau lebih murah dibandingkan harga eceran di pasar Kite Sungailiat dan pasar Kenanga yang mencapai Rp10.000 per kilogram," kata Siti Nurmina.

Menurutnya, semua jenis  komoditi berdasarkan data dari pedagang di pasar tradisional, stok  kebutuhan pangan masyarakat masih cukup masih aman sampai tiga bulan kedepan.

 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021