Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyosialisasikan program pencegahan dan bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (narkoba) kepada sejumlah kalangan usaha dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Sosialisasi kepada kalangan usaha dan BUMN ini penting dilakukan karena mereka menjadi salah satu segmen yang rentan sebagai sasaran peredaran narkoba," kata Plt Kepala BNN Babel Kombes Pol Purwoko Adi di Pangkalpinang, Rabu.

Dalam sosialisasi yang digelar di salah satu hotel di Pangkalpinang tersebut, Purwoko Adi mengingatkan kepada para peserta agar bisa mengingatkan seluruh karyawan di perusahaan masing-masing agar bersama-sama melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

"Pelaku usaha dan karyawan perusahaan dinilai sebagai kalangan yang memiliki duit sehingga dijadikan target bagi sindikat pengedar narkoba," ujarnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Indonesia, kelompok pekerja merupakan segmen yang paling besar terlibat dengan narkoba jika dilihat dari aspek penyalahgunaan berdasarkan pekerjaan.

"Sebanyak 59 persen merupakan pekerja, 24 persen kalangan pelajar dan mahasiswa, sedangkan 17 persen lainnya orang yang tidak bekerja," katanya.

Baca juga: BNN ungkap tiga sindikat narkoba internasional, sita 581,31 kg sabu

Selain itu, kata Kombes Purwoko, sosialisasi dan penyuluhan perlu terus dilakukan karena ada fenomena yang cukup memprihatinkan berupa masih maraknya peredaran narkoba di bulan suci Ramadhan.

Berdasarkan pemantauan secara menyeluruh, baik nasional maupun di daerah, pelaksanaan ibadah puasa tidak mengurangi kegiatan pengedar narkoba dalam menjual barang terlarang itu.

"Mungkin sindikat dan pengedar juga memikirkan hari raya," kata mantan Kepala BNN Gorontalo tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Babel Agus Ismunarno mengatakan, sosialisasi tentang bahaya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba sangat perlu dilakukan secara berkesinambungan.

Selain berpotensi menimbulkan masalah hukum, keterlibatan dalam peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba juga membawa dampak negatif bagi dunia usaha.

"Karyawan yang terlibat dengan narkoba akan mudah lelah dan mengantuk, tentu ini akan menurunkan produktivitas perusahaan," ujar Agus.

Dalam sosialisasi itu, hadir perwakilan sejumlah BUMN seperti PT Timah, BNI, Angkasa Pura 2, Pelindo 2, Garuda Indonesia, PT Pos Indonesia, Bulog, PT Surveyor Indonesia, dan Perum LKBN Antara.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021