Toboali (Antara Babel) - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada tahun ini mencapai Rp6,4 miliar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu.
"Kami berharap sekolah memanfaatkan BOS ini dengan baik, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan anak didik," kata Kepala Dinas Pendidikan Bangka Selatan, Edy Supriadi di Toboali, Kamis.
Pada triwulan pertama tahun ini, kata dia, pihaknya telah menganggarkan BOS Rp4,559 miliar untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Rp1,940 miliar untuk tingkat SMP sedangkan SMA/SMK langsung dari Disdik Provinsi Babel.
Sementara itu, jumlah penerima dana BOS tingkat SD sebanyak 22.795 siswa dengan besaran bantuan Rp500 ribu per siswa per tahun. Tingkat SMP 7.760 siswa dengan Rp550 ribu per siswa per tahun.
"Kami berharap dengan adanya bantuan BOS ini, tidak ada lagi siswa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, ujarnya.
Selain itu, tidak ada lagi praktik jual buku pelajaran di sekolah yang akan memberatkan ekonomi orang tua siswa.
"Kami ingatkan guru dilarang jual buku pelajaran, kecuali buku pengetahuan penunjang pendidikan anak didik seperti Lembaran Kerja Siswa (LKS)," katanya.
Menurut dia, anggaran BOS yang disiapkan untuk bidang pendidikan ini cukup besar dan anggaran ini berasal dari berbagai sumber mulai dari APBN, ABPD provinsi dan APBD kabupaten.
"BOS ini untuk pengembangan perpustakaan, kegiatan pembelajaran dan ektrakulikuler, ulangan dan ujian pembelian bahan habis pakai serta penerimaan siswa baru," ujarnya.
Selain itu, juga dana Bos bisa digunakan untuk pembayaran jasa dan daya seperti jasa listrik dan air serta perawatan sekolah," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, setiap tahun sekolah melakukan rapat dengan pihak komite sekolah mulai dari jumlah hingga pengunaannya, agar penyaluran BOS ini tepat sasaran.
"Masyarakat yang diwakili oleh komite sekolah mengetahui kegunaan dari dana bos ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kami berharap sekolah memanfaatkan BOS ini dengan baik, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan anak didik," kata Kepala Dinas Pendidikan Bangka Selatan, Edy Supriadi di Toboali, Kamis.
Pada triwulan pertama tahun ini, kata dia, pihaknya telah menganggarkan BOS Rp4,559 miliar untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Rp1,940 miliar untuk tingkat SMP sedangkan SMA/SMK langsung dari Disdik Provinsi Babel.
Sementara itu, jumlah penerima dana BOS tingkat SD sebanyak 22.795 siswa dengan besaran bantuan Rp500 ribu per siswa per tahun. Tingkat SMP 7.760 siswa dengan Rp550 ribu per siswa per tahun.
"Kami berharap dengan adanya bantuan BOS ini, tidak ada lagi siswa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, ujarnya.
Selain itu, tidak ada lagi praktik jual buku pelajaran di sekolah yang akan memberatkan ekonomi orang tua siswa.
"Kami ingatkan guru dilarang jual buku pelajaran, kecuali buku pengetahuan penunjang pendidikan anak didik seperti Lembaran Kerja Siswa (LKS)," katanya.
Menurut dia, anggaran BOS yang disiapkan untuk bidang pendidikan ini cukup besar dan anggaran ini berasal dari berbagai sumber mulai dari APBN, ABPD provinsi dan APBD kabupaten.
"BOS ini untuk pengembangan perpustakaan, kegiatan pembelajaran dan ektrakulikuler, ulangan dan ujian pembelian bahan habis pakai serta penerimaan siswa baru," ujarnya.
Selain itu, juga dana Bos bisa digunakan untuk pembayaran jasa dan daya seperti jasa listrik dan air serta perawatan sekolah," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, setiap tahun sekolah melakukan rapat dengan pihak komite sekolah mulai dari jumlah hingga pengunaannya, agar penyaluran BOS ini tepat sasaran.
"Masyarakat yang diwakili oleh komite sekolah mengetahui kegunaan dari dana bos ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015