Koba (Antara Babel) - Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya mengembangkan komoditas padi yang menghasilkan beras merah, dengan memperluas lahan tanam.

"Produksi beras merah di daerah ini memang sangat minim, namun masyarakat secara perorangan masih ada yang bertanam padi beras merah ini," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Sajidin di Koba, Sabtu.

Ia menjelaskan, beras merah merupakan komoditas padi khas daerah Pulau Bangka yang biasa ditanam para petani di beberapa desa.

"Biasanya petani ladang dengan sistem tugal yang sering menanam padi yang menghasilkan beras merah itu dan merupakan padi tadah hujan," ujarnya.

Sajidin mengatakan, para petani padi merah biasanya menyediakan bibit di rumahnya untuk ditanam kembali pada musim hujan namun produksinya tidak banyak karena hanya dijadikan tanaman selingan saja.

"Padahal beras merah ini memiliki khasiat yang luar biasa, disamping rasanya yang enak juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit dan kadar lemaknya rendah," ujarnya.

Ia mengatakan, sekarang ini sedang dikembangkan komoditas padi yang menghasilkan beras merah di Desa Namang di atas lahan yang lumayan luas.

"Namun ada beberapa kendala dalam mengembangkan tanaman padi tersebut yaitu masih tergantung dengan kondisi alam atau tadah hujan, tidak sistem irigasi," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, sebesar 95 persen kebutuhan beras diwilayah itu didatangkan dari luar daerah karena minimnya produksi padi lokal
    
"Hanya sebesar lima persen ketersediaan pangan lokal, sisanya atau 95 persen didatangkan dari luar daerah sehingga ketergantungan pangan dari luar sangat tinggi," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015