Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memotivasi petani daerah itu untuk membudidayakan padi sawah yang menghasilkan beras merah.
"Padi sawah yang menghasilkan beras merah saat ini sudah banyak diminati masyarakat, karena rasanya yang lebih enak dan rendah kalori," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Bupati mengatakan itu usai menghadiri penanaman padi sawah beras merah di lahan seluas 53 hektare di desa Namang.
"Pembudidayaan padi sawah beras merah juga untuk mendukung ketahanan pangan daerah dan pencegahan kasus stunting," kata Bupati.
Bupati mengatakan, desa Namang merupakan daerah sentra padi sawah yang merupakan lumbung kekuatan pangan daerah.
"Ada seluas 100 hektare lebih kawasan persawahan di desa Namang yang mayoritas menanam padi menghasilkan beras putih, namun sekarang kita galakkan petani menanam padi menghasilkan beras merah," katanya.
Bupati mengatakan, selain di desa Namang juga dilakukan pengembangan areal persawahan di desa Kerakas seluas 35 hektare.
"Desa Kerakas juga kita jadikan sentra padi sawah, untuk membantu kekuatan pangan daerah," ujarnya.
Kepala Desa Namang Zaiwan mengatakan padi sawah yang menghasilkan beras merah selalu ditanam petani namun dalam jumlah yang lebih sedikit.
"Beras merah sekarang sudah mulai menjadi konsumsi rumah tangga setiap hari, kalau dulu beras merah hanya dipakai untuk kegiatan atau acara tertentu seperti acara adat," ujarnya.
Zaiwan mengatakan tahun ini akan dilakukan perluasan areal sawah khusus untuk pembudidayaan tanaman padi beras merah.
"Kita menargetkan tahun ini membuka lahan seluas 20 hektare yang khusus ditanami padi beras merah," ujarnya.