PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) Sumbagsel bersama Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menerapkan LPG Card di 174 pangkalan agar pendistribusian elpiji bersubsidi itu lebih tepat sasaran.
"Penerapan LPG card dengan sistem pembelian cashless ini dapat mencegah oknum pedagang menjual elpiji subsidi eceran," kata Unit Manager Communication, Relation dan CSR MOR II PT Pertamina MOR Sumbagsel Umar Ibnu Hasan saat menyosialisasikan penggunaan LPG card di Toboali, Rabu.
Ia mengatakan dengan LPG card ini masyarakat penerima manfaat dapat membeli LPG 3 kilogram bersubsidi dengan harga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dan mencegah kelangkaan gas subsidi, karena adanya oknum yang menjual LPG tersebut.
"Dengan sistem cashless ini ke depan diharapkan Pangkalan tidak ada pencatatan logbook secara manual, untuk data realisasi dapat di download berdasarkan transaksi," ujarnya.
Menurut dia kelebihan lain dari sistem ini adalah pendistribusian LPG akan tepat sasaran mengingat data pengguna LPG 3 kg bersubsidi akan disesuaikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial serta Usaha Mikro yang sudah terdata memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).
"Subsidi dengan sistem terbuka seringkali tidak tepat sasaran, rawan penyelewengan, sehingga LPG 3 Kg Bersubsidi sering tidak dinikmati oleh yang berhak menerimanya," katanya.
Ia menambahkan LPG card dan berbagai upaya telah dilakukan Pertamina agar pendistribusian tabung LPG 3 Kg Bersubsidi tepat sasaran yaitu untuk masyarakat miskin dan usaha mikro serta tepat harga yaitu sesuai dengan HET.
"Mudah-mudahan penerapan LPG card ini segera direalisasikan, sehingga tidak ada lagi penerima subsidi kesulitan mendapatkan gas tersebut," katanya.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut hadir Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi, SE. Sementara dari pihak Pertamina diwakili oleh Sales Branch Manager (SBM) Rayon V Bangka, Satriyo Wibowo Wicaksono. Turut hadir Pimpinan Cabang BRI Toboali Hydrawan Yuli Putra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Penerapan LPG card dengan sistem pembelian cashless ini dapat mencegah oknum pedagang menjual elpiji subsidi eceran," kata Unit Manager Communication, Relation dan CSR MOR II PT Pertamina MOR Sumbagsel Umar Ibnu Hasan saat menyosialisasikan penggunaan LPG card di Toboali, Rabu.
Ia mengatakan dengan LPG card ini masyarakat penerima manfaat dapat membeli LPG 3 kilogram bersubsidi dengan harga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dan mencegah kelangkaan gas subsidi, karena adanya oknum yang menjual LPG tersebut.
"Dengan sistem cashless ini ke depan diharapkan Pangkalan tidak ada pencatatan logbook secara manual, untuk data realisasi dapat di download berdasarkan transaksi," ujarnya.
Menurut dia kelebihan lain dari sistem ini adalah pendistribusian LPG akan tepat sasaran mengingat data pengguna LPG 3 kg bersubsidi akan disesuaikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial serta Usaha Mikro yang sudah terdata memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).
"Subsidi dengan sistem terbuka seringkali tidak tepat sasaran, rawan penyelewengan, sehingga LPG 3 Kg Bersubsidi sering tidak dinikmati oleh yang berhak menerimanya," katanya.
Ia menambahkan LPG card dan berbagai upaya telah dilakukan Pertamina agar pendistribusian tabung LPG 3 Kg Bersubsidi tepat sasaran yaitu untuk masyarakat miskin dan usaha mikro serta tepat harga yaitu sesuai dengan HET.
"Mudah-mudahan penerapan LPG card ini segera direalisasikan, sehingga tidak ada lagi penerima subsidi kesulitan mendapatkan gas tersebut," katanya.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut hadir Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi, SE. Sementara dari pihak Pertamina diwakili oleh Sales Branch Manager (SBM) Rayon V Bangka, Satriyo Wibowo Wicaksono. Turut hadir Pimpinan Cabang BRI Toboali Hydrawan Yuli Putra.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021