Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan bangka Belitung berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar memulai mengolah sampah mandiri.

"Pengolahan sampah di rumah yang diikuti dengan pemilahan sampah akan sangat membantu dalam pengendalian sampah yang produksinya terus meningkat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka barat, Ridwan di Mentok, Jumat (11/6).

Menurut dia, produksi sampah dari warga yang semakin meningkat jika tidak diantisipasi sejak dini bisa menimbulkan permasalahan di masa depan dan memperparah kerusakan lingkungan.

"Kami di pemerintahan juga memiliki berbagai keterbatasan, salah satunya dalam penganggaran," katanya.

Saat ini, produksi sampah rumah tangga di daerah itu mencapai sekitar 80 ton, sedangkan khusus wilayah Kecamatan Mentok bisa mencapai 12 hingga 15 ton per hari.

"Jumlah tersebut kemungkinan akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk," ujarnya.

Untuk Kecamatan Mentok, kata dia, sudah tersedia tempat penampungan akhir, namun untuk kecamatan lain belum tersedia lokasi khusus tempat pembuangan sementara, namun diharapkan ke depan bisa segera terealisasi.

Dengan berbagai keterbatasan yang dihadapi, dia mengajak warga untuk berperan aktif dalam pengendalian sampah, melalui beberapa pola yang selama ini sudah jamak dilakukan, berupa daur ulang, pemanfaatan kembali, dan mengolah sampah menjadi barang baru.

Sampah yang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi, katanya, baru dibuang di tempat sampah untuk kemudian disetor ke tempat pembuangan akhir.

Dengan berbagai kekurangan yang dimiliki pemerintah, dia berharap masyarakat mulai sadar dan membiasakan diri untuk mengolah sampah mulai dari rumah.

Selain itu, kata dia, gerakan untuk tidak boros dalam menggunakan kemasan plastik juga penting segera dimulai secara bersama-sama dan masif, seperti yang sudah dilaksanakan Kejaksaan Negeri Bangka Barat yang memulai gerakan kawasan bebas sampah plastik satu kali pakai.

Gerakan yang digagas Kejaksaan Negeri Bangka Barat tersebut diharapkan membuat masyarakat membiasakan diri untuk bisa memakai ulang berbagai produk berbahan plastik, misalnya tas plastik yang tidak hanya sekali pakai.

"Kami berikan apresiasi positif atas gerakan peduli lingkungan yang diinisiasi Kejaksaan Negeri Bangka Barat, kami harapkan melalui kegiatan itu bisa memberi dampak besar terhadap kebiasaan warga dan turut membantu mengendalikan sampah," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021