PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyepakati perjanjian kredit dengan PT Geo Dipa Energi untuk membiayai dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yaitu PLTP Patuha unit dua dan PLTP Dieng unit dua dengan nilai mencapai 34 juta dolar AS.
Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyatakan pembiayaan ini akan merealisasikan proyek pembangunan PLTP Patuha unit dua yang berkapasitas 1 x 55 MW dan PLTP Dieng unit dua dengan kapasitas 1 x 55 MW.
“Kredit ini merupakan bukti bahwa BNI mendukung secara penuh upaya pengembangan pemanfaatan energi listrik yang berasal dari energi terbarukan,” katanya di Jakarta, Rabu.
Silvano menuturkan kredit untuk energi sesuai dengan salah satu arah strategi bisnis BNI pada 2021 yaitu peningkatan bisnis yang berkelanjutan melalui peningkatan portofolio hijau.
Oleh sebab itu BNI secara aktif menyalurkan pembiayaan terhadap pembangkit berbasis energi terbarukan seperti listrik tenaga air, listrik tenaga mini hidro, dan listrik tenaga panas bumi.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menambahkan dukungan BNI di sektor ini cukup signifikan yakni dapat dilihat dari realisasi total portofolio sektor energi terbarukan yang mencapai Rp5,2 triliun pada kuartal I-2021.
“Diharapkan kerjas ama ini terus berkembang kemudian hari yang tidak terbatas pada pembiayaan namun juga penggunaan produk-produk BNI lainnya,” ujar Apik.
Sementara itu Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim menuturkan perjanjian non cash loan dengan BNI merupakan bagian dari pengembangan energi terbarukan di Tanah Air.
Ia berharap kerja sama dengan BNI dapat terus terjalin secara berkelanjutan mengingat saat ini tren transisi energi pembiayaannya membutuhkan tiga aspek yaitu Environmental, Social, dan Corporate governance (ESG).
“Jika tidak mengikuti kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati pendanaan yang menarik yang sesuai dengan tuntutan dunia terhadap turunnya atau menguranginya gerakan rumah kaca di dunia,” tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyatakan pembiayaan ini akan merealisasikan proyek pembangunan PLTP Patuha unit dua yang berkapasitas 1 x 55 MW dan PLTP Dieng unit dua dengan kapasitas 1 x 55 MW.
“Kredit ini merupakan bukti bahwa BNI mendukung secara penuh upaya pengembangan pemanfaatan energi listrik yang berasal dari energi terbarukan,” katanya di Jakarta, Rabu.
Silvano menuturkan kredit untuk energi sesuai dengan salah satu arah strategi bisnis BNI pada 2021 yaitu peningkatan bisnis yang berkelanjutan melalui peningkatan portofolio hijau.
Oleh sebab itu BNI secara aktif menyalurkan pembiayaan terhadap pembangkit berbasis energi terbarukan seperti listrik tenaga air, listrik tenaga mini hidro, dan listrik tenaga panas bumi.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menambahkan dukungan BNI di sektor ini cukup signifikan yakni dapat dilihat dari realisasi total portofolio sektor energi terbarukan yang mencapai Rp5,2 triliun pada kuartal I-2021.
“Diharapkan kerjas ama ini terus berkembang kemudian hari yang tidak terbatas pada pembiayaan namun juga penggunaan produk-produk BNI lainnya,” ujar Apik.
Sementara itu Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim menuturkan perjanjian non cash loan dengan BNI merupakan bagian dari pengembangan energi terbarukan di Tanah Air.
Ia berharap kerja sama dengan BNI dapat terus terjalin secara berkelanjutan mengingat saat ini tren transisi energi pembiayaannya membutuhkan tiga aspek yaitu Environmental, Social, dan Corporate governance (ESG).
“Jika tidak mengikuti kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati pendanaan yang menarik yang sesuai dengan tuntutan dunia terhadap turunnya atau menguranginya gerakan rumah kaca di dunia,” tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021