Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulaun Bangka Belitung menargetkan produksi lada di daerah itu mencapai 3.000 ton.
"Produksi lada kami targetkan mencapai sekitar 2.700 sampai 3.000 ton," kata Kepala Bidang Perkebunan DKPP Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Kamis.
Menurut dia, sebelumnya DKPP Belitung menargetkan produksi lada di daerah itu pada tahun 2021 mencapai 4.000 namun mengingat produksi tahun ini yang menurun akibat faktor cuaca maka produksi lada ditargetkan sebanyak 3.000 ton.
Dikatakan dia, penyebab menurunnya produksi lada pada musim sekarang ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu.
"Jadi produksi memang ada mengalami penurunan yang signifikan bukan karena tanaman ladanya tidak dirawat atau tidak dipupuk tetapi akibat musim hujan yang terlalu panjang," ujarnya.
Ia menjelaskan, akibat faktor musim hujan yang terlalu panjang maka menyebabkan kondisi bunga pada tanaman lada untuk menjadi buah dan peluangnya sangat kecil.
"Sehingga kondisi tersebut menyebabkan produksi lada menjadi menurun," katanya.
Hamzah menambahkan, adapun harga lada ditingkat petani saat ini berkisar antara Rp68 ribu sampai Rp69 ribu per kilogram sedangkan ditingkat pengumpul mencapai Rp70 ribu per kilogram.
"Saat ini kami masih mendata produksi lada petani karena sedang musim panen dan puncaknya awal Agustus sehingga pada triwulan ketiga baru hasil produksi akan terlihat berapa jumlahnya," ujar Hamzah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Produksi lada kami targetkan mencapai sekitar 2.700 sampai 3.000 ton," kata Kepala Bidang Perkebunan DKPP Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Kamis.
Menurut dia, sebelumnya DKPP Belitung menargetkan produksi lada di daerah itu pada tahun 2021 mencapai 4.000 namun mengingat produksi tahun ini yang menurun akibat faktor cuaca maka produksi lada ditargetkan sebanyak 3.000 ton.
Dikatakan dia, penyebab menurunnya produksi lada pada musim sekarang ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu.
"Jadi produksi memang ada mengalami penurunan yang signifikan bukan karena tanaman ladanya tidak dirawat atau tidak dipupuk tetapi akibat musim hujan yang terlalu panjang," ujarnya.
Ia menjelaskan, akibat faktor musim hujan yang terlalu panjang maka menyebabkan kondisi bunga pada tanaman lada untuk menjadi buah dan peluangnya sangat kecil.
"Sehingga kondisi tersebut menyebabkan produksi lada menjadi menurun," katanya.
Hamzah menambahkan, adapun harga lada ditingkat petani saat ini berkisar antara Rp68 ribu sampai Rp69 ribu per kilogram sedangkan ditingkat pengumpul mencapai Rp70 ribu per kilogram.
"Saat ini kami masih mendata produksi lada petani karena sedang musim panen dan puncaknya awal Agustus sehingga pada triwulan ketiga baru hasil produksi akan terlihat berapa jumlahnya," ujar Hamzah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021