Belitung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat produksi padi di daerah itu pada semester pertama (Januari-Juni) 2023 mencapai 323 ton gabah kering giling (GKG).
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Jumat, mengatakan produksi sebanyak 323 ton itu terdiri dari produksi padi sawah 318,9 ton GKG dan padi ladang 4,1 ton GKG.
"Kami mencatat produksi padi petani Belitung sampai Juni 2023 mencapai sebanyak 323 ton," katanya.
Menurut dia, luas panen padi sawah di Belitung pada semester pertama 2023 seluas 121 hektare dan padi ladang seluas dua hektare.
Dia mengatakan pada semester pertama 2023 tidak ditemukan kendala yang berarti terhadap produksi padi di wilayah itu.
Namun, kata Tenny, memang terdapat sejumlah tantangan yang cukup bermacam-macam seperti serangan hama penyakit dan tingginya harga pupuk non subsidi.
"Alhamdulillah, memang untuk tanaman padi memang dialokasikan untuk menerima pupuk subsidi, meskipun ada beberapa kelompok tani yang kemarin terkendala dengan pengecer namun kini sudah terselesaikan karena ada pengecer baru," ujarnya.
Selain itu, adapun tantangan terbesar yang dihadapi adalah sumber daya manusia (SDM).
Ia menjelaskan, banyak petani yang sementara waktu meninggalkan pekerjaan sebagai petani dan beralih di sektor pekerjaan lain.
"Petani yang biasanya menanam padi terus tidak menanam padi dan sementara beralih ke tempat lain," katanya.
DKPP Belitung menargetkan produksi padi Belitung tahun 2023 sebanyak 3.000 ton.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau para petani menjaga produksi padinya dengan baik.
"Meskipun kita akan menghadapi situasi El Nino akan tetapi kami sudah mengimbau petani agar memperbaiki saluran irigasi mereka dan menanam padi yang toleran terhadap kekeringan," ujar dia.