Dua KRI yang dikerahkan oleh TNI Angkatan Laut yaitu KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923 menemukan satu unit life craft milik KMP Yunicee tanpa penumpang.

"Jadi tadi, KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923 yang telah berada di lokasi sejak kemarin, telah menemukan satu unit life craft milik KMP Yunice tanpa penumpang dan tetap melanjutkan pencarian korban," kata Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu.

Ia mengatakan bahwa dalam upaya pencarian KMP Yunicee, ditemukan lagi satu korban dalam keadaan meninggal, dengan identitas yang belum jelas.

Untuk sementara, total data korban yang sudah dievakuasi sebanyak 47 orang. Dengan rincian 40 dalam keadaan selamat dan tujuh orang lainnya meninggal dunia.

"Dari 47 korban itu yang telah dievakuasi ke Ketapang sebanyak 37 orang dalam keadaan selamat dan terdata di pelabuhan Ketapang. Sedangkan yang dievakuasi ke Gilimanuk 10 orang dengan rincian tiga orang selamat dan tujuh orang meninggal," katanya.

Tenggelamnya KMP Yunice di perairan Selat Bali, diperkirakan pada kordinat 8° 10'26,56''S - 114°25'4218''T. KMP Yunice yang memiliki panjang 56,5 meter dan lebar 8,6 meter ini di nahkodai Indra Saputra dengan 15 ABK lainnya yang membawa penumpang sesuai manifest sebanyak 41 orang, serta kendaraan roda dua dan empat sebanyak 40 unit.

Kecelakaan laut ini terjadi pada hari Selasa, 29 Juni 2021 sekira pukul 19.12 Wita, saat itu Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee yang merupakan kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk mengalami musibah tenggelam di perairan Selat Bali.

Saat pelayaran kapal tersebut dihantam ombak dikarenakan angin kencang, sehingga kapal terbawa arus hingga ke Selatan Pelabuhan Gilimanuk yang mengakibatkan kapal mengalami kemiringan, terbalik dan tenggelam.

Selain itu, TNI Angkatan Laut terus menambah dukungan personel untuk bergabung bersama-sama tim SAR mencari serta evakuasi korban tenggelamnya KMP Yunicee di perairan sekitar Gilimanuk, Bali.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021