Muntok, 21/2 (AntaraBabel) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat, mengungkapkan minat anak lulusan SMP melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cukup tinggi.
"Perbandingan jumlah siswanya berimbang yaitu dari sebanyak 5.294 siswa sekolah tingkat atas 2.149 siswa diantaranya bersekolah di tujuh unit SMK di tiga kecamatan baik sekolah negeri maupun swasta," ujar Kepala Bidang Program Disdikpora Kabupaten Bangka Barat Farouk Yohansyah di Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan, sebanyak 5.294 siswa sekolah tingkat atas itu terdiri dari 2.873 siswa SMA, 272 siswa MA dan 2.149 siswa SMK yang tersebar di enam kecamatan di seluruh Bangka Barat.
"Untuk mengejar perbandingan 60 persen siswa SMK berbading 40 persen siswa SMA cukup berat karen belum seluruh kecamatan memiliki SMK, kemungkina setelah semua kecamatan ada SMK target itu baru bisa tercapai," kata dia.
Dalam upaya meningkatkan jumlah siswa SMK, kata dia, pemkab setempat mengambil kebijakan untuk tidak membangun gedung SMA baru dan lebih fokus mengembangkan SMK.
Namun, kata dia, di Kecamatan Simpang Teritip terpaksa dilakukan pengecualian dengan menambah tiga unit kelas baru di SMA N I Simpang Teritip, karena jumlah siswa sekolah tersebut sudah melebihi kapasitas dan jaraknya juga terlalu jauh dengan sekolah di kecamatan lain.
"Pada tahun ini kami juga membangun satu unit SMK di Kecamatan Tempilang dengan tiga unit kelas jurusan tehnologi," kata dia.
Menurut dia, animo anak masuk SMK sangat terlihat pada pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2012/2013 beberapa waktu lalu, pada waktu itu sebagian besar lulusan SMP langsung mendaftar ke SMK dan ikut tes uji kemampuan dasar, bagi mereka yang tidak lolos seleksi baru mendaftar di SMA.
"Fenomena ini terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya dimana anak mendaftar dahulu ke SMA dan jika tidak diterima baru ke SMK," katanya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan pemkab akan terus membangun SMK di kecamatan yang saat ini belum memilikinya seperti Kecamatan Simpang Teritip dan Jebus yang rencananya akan disesuaikan dengan potensi daerah yang dimiliki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Perbandingan jumlah siswanya berimbang yaitu dari sebanyak 5.294 siswa sekolah tingkat atas 2.149 siswa diantaranya bersekolah di tujuh unit SMK di tiga kecamatan baik sekolah negeri maupun swasta," ujar Kepala Bidang Program Disdikpora Kabupaten Bangka Barat Farouk Yohansyah di Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan, sebanyak 5.294 siswa sekolah tingkat atas itu terdiri dari 2.873 siswa SMA, 272 siswa MA dan 2.149 siswa SMK yang tersebar di enam kecamatan di seluruh Bangka Barat.
"Untuk mengejar perbandingan 60 persen siswa SMK berbading 40 persen siswa SMA cukup berat karen belum seluruh kecamatan memiliki SMK, kemungkina setelah semua kecamatan ada SMK target itu baru bisa tercapai," kata dia.
Dalam upaya meningkatkan jumlah siswa SMK, kata dia, pemkab setempat mengambil kebijakan untuk tidak membangun gedung SMA baru dan lebih fokus mengembangkan SMK.
Namun, kata dia, di Kecamatan Simpang Teritip terpaksa dilakukan pengecualian dengan menambah tiga unit kelas baru di SMA N I Simpang Teritip, karena jumlah siswa sekolah tersebut sudah melebihi kapasitas dan jaraknya juga terlalu jauh dengan sekolah di kecamatan lain.
"Pada tahun ini kami juga membangun satu unit SMK di Kecamatan Tempilang dengan tiga unit kelas jurusan tehnologi," kata dia.
Menurut dia, animo anak masuk SMK sangat terlihat pada pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2012/2013 beberapa waktu lalu, pada waktu itu sebagian besar lulusan SMP langsung mendaftar ke SMK dan ikut tes uji kemampuan dasar, bagi mereka yang tidak lolos seleksi baru mendaftar di SMA.
"Fenomena ini terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya dimana anak mendaftar dahulu ke SMA dan jika tidak diterima baru ke SMK," katanya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan pemkab akan terus membangun SMK di kecamatan yang saat ini belum memilikinya seperti Kecamatan Simpang Teritip dan Jebus yang rencananya akan disesuaikan dengan potensi daerah yang dimiliki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013