DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta kepada Dinas Pendidikan untuk mengawasi secara ketat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) kepada siswa SD dan SMP mengingat kasus positif Covid-19 di kota itu masih tinggi.

Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady, Minggu, mengatakan pandemi di kota Pangkalpinang sampai dengan hari ini masih menjadi zona merah, walaupun belum ditetapkan sebagai daerah PPKM level 4, namun pertambahan kasus berkisar 100 orang positif perhari. Untuk itu PTM harus dapat dipertimbangkan kembali. 

"Kita tahu varian Delta yang bisa jadi hari ini ada di sekitar kita, sangat cepat penularannya, yang menyerang pada usia produktif dan anak anak. Tentu kita tidak ingin ada cluster di sekolah manapun, baik tenaga pendidik maupun siswa-siswinya," katanya.

Apalagi kata Dia, ketersediaan ruang isolasi dan ICU sudah di atas 90 persen, maka ini tentu riskan jika pertambahan kasusnya tidak turun dalam beberapa pekan ke depan. karena gelombang kedua ini di luar dugaan dan berharap tidak ada siswa ataupun guru yang terpapar virus Corona.

"kami mengapresiasi dinas pendidikan yang tidak mewajibkan siswa siswi untuk masuk mengikuti pembelajaran tatap muka, karena ini adalah masalah keselamatan atau nyawa manusia, sebagaimana kita tahu penularan virus Corona amat sangat cepat dan beresiko tinggi bagi kerumunan ataupun pertemuan yang banyak orang di dalamnya," ujarnya.

Terkait hal itu, pihaknya maklum ada kegelisahan dari beberapa pihak yang mengkhawatirkan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring, karena evaluasi pendidikan kita satu tahun kebelakang tentu banyak sekali catatan, dikarenakan minimnya interaksi siswa dengan tenaga pendidik. 

"Tapi sekali lagi ini adalah kondisi darurat, maka keselamatan jiwa adalah hal yang utama," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021