Presiden RI Joko Widodo menginginkan kesuksesan penanganan COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah dan Tasikmalaya, Jawa Barat dapat menjadi contoh bagi penanganan pandemi di wilayah lain.
Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam kunjungannya meninjau kondisi terkini penanganan pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat.
"Kasus di Kudus perlu menjadi best practice bagi kita semua. Ini petunjuk Presiden, supaya penanganan kasus di Kudus dan juga di Tasikmalaya menjadi best practice, khususnya bagi wilayah luar Jawa," ujar Moeldoko sebagaimana disaksikan secara virtual di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan dalam sidang kabinet, Presiden menekankan adanya kerja sama luar biasa dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang meliputi kepala daerah, TNI/Polri serta tokoh agama.
"Tokoh agama begitu memahami serangan COVID-19 yang begitu ganas. Semua bergerak untuk bersuara, memberi penyadaran kepada masyarakat," kata Moeldoko.
Selain itu, Moeldoko juga mencermati bahwa pemimpin daerah di Kudus melakukan inovasi penanganan COVID-19 dengan mematikan lampu penerangan jalan umum pada jam tertentu di malam hari, sehingga tidak ada kegiatan masyarakat pada malam hari yang menimbulkan kerumunan.
"Ini inovasi yang perlu dikembangkan di daerah lain karena perkembangan COVID-19 sangat dinamis. Kadang sulit diprediksi kemunculannya," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam kunjungannya meninjau kondisi terkini penanganan pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat.
"Kasus di Kudus perlu menjadi best practice bagi kita semua. Ini petunjuk Presiden, supaya penanganan kasus di Kudus dan juga di Tasikmalaya menjadi best practice, khususnya bagi wilayah luar Jawa," ujar Moeldoko sebagaimana disaksikan secara virtual di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan dalam sidang kabinet, Presiden menekankan adanya kerja sama luar biasa dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang meliputi kepala daerah, TNI/Polri serta tokoh agama.
"Tokoh agama begitu memahami serangan COVID-19 yang begitu ganas. Semua bergerak untuk bersuara, memberi penyadaran kepada masyarakat," kata Moeldoko.
Selain itu, Moeldoko juga mencermati bahwa pemimpin daerah di Kudus melakukan inovasi penanganan COVID-19 dengan mematikan lampu penerangan jalan umum pada jam tertentu di malam hari, sehingga tidak ada kegiatan masyarakat pada malam hari yang menimbulkan kerumunan.
"Ini inovasi yang perlu dikembangkan di daerah lain karena perkembangan COVID-19 sangat dinamis. Kadang sulit diprediksi kemunculannya," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021