Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan penanganan lonjakan kasus COVID-19 di Pulau Lepar dan Sadai Kabupaten Bangka Selatan, karena fasilitas kesehatan warga di pulau kecil itu yang relatif terbatas.

"Kita akan segera ke sana untuk melakukan 'tracing' (pelacakan) secara masif untuk menekan penularan dan kasus kematian akibat virus corona ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan saat ini kondisi Pulau Lepar dan Sadai mengalami lonjakan kasus COVID-19 dan warga terpapar virus corona di pulau kecil tersebut kesulitan mendapatkan akses fasilitas kesehatan karena relatif terbatas.

“Dari laporan yang kita terima, setiap hari terdapat dua orang pasien di Pulau Lepar meninggal karena virus corona ini, karena keterbatasan faskes," katanya.

Dalam mengoptimalkan penanganan warga terpapar COVID-19 tersebut, Pemprov Kepulauan Babel segera membangun isolasi terpusat di pulau-pulau yang berada di ujung Pulau Bangka.

Selain pembuatan isoter, pemprov juga meminta bantuan kepada TNI Angkatan Laut untuk membantu ketersediaan oksigen di pulau-pulau kecil tersebut.

"Saat ini kapal milik TNI Angkatan Laut yakni KRI Semarang 594 yang berjenis kapal BRS (Bantu Rumah Sakit) dan saat ini telah berlabuh di Pulau Belitung untuk membantu ketersediaan oksigen. Setelah itu, kapal tersebut akan dikerahkan menuju Pulau Lepar untuk membantu penanganan COVID-19 di pulau tersebut," katanya.

Ia menambahkan Pulau Sadai menjadi salah satu akses ke Pulau Lepar. Setelah dilakukan pelacakan kasus, mereka yang positif akan diisolasi secara terpusat di isoter.

"Kita berharap dengan adanya pembangunan isoter dan bantuan oksigen ini, dapat menekan kasus penularan dan kematian warga terpapar COVID-19 di pulau-pulau terpencil ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021