Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menugaskan empat satuan tugas (satgas) akan mulai bertugas di Belitung untuk membantu penanganan CIVID-19 didaerah itu.

"Empat satgas ini, akan kita mulai kerjanya," kata Gubernur Erzaldi saat rapat bersama Forum Koordinasi dan Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Pemerintah Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, Senin.

Usai mengunjungi Isolasi Terpusat (Isoter) di SMK Negeri 2 Desa Air Ketekok Tanjungpandan, Gubernur Erzaldi mendengarkan laporan penanganan COVID-19 dari Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. 

Sebagai langkah tindak lanjutnya, Gubernur Erzaldi yang hadir bersama Kapolda Babel dan Danrem 045/Garuda Jaya menjelaskan mekanisme kerja 4 Satgas untuk Kabupaten Belitung dan Belitung Timur antara lain, satgas vaksin, satgas isoter, satgas oksigen, dan satgas silacak. 

Pertama, Satgas vaksin di Pulau Belitung, yang akan ditugaskan pertama adalah satgas vaksin dengan diketuai oleh Wakapolda. Selanjutnya berlaku sebagai wakil, Kasrem 045/Gaya, dan Kadinkes Babel sebagai sekretaris. 

"Percepatan vaksin di Beltim dan Belitung bisa meningkatkan imun masyarakat di lokasi yang diterapkan," ungkapnya. 

Untuk penerapan satgas vaksin di Kabupaten Belitung, Gubernur Erzaldi berharap satgas vaksin dapat dibentuk oleh pemerintah daerah sesuai dengan turunannya. 

Relokasikan vaksin akan dilakukan sebanyak 15 persen untuk Pulau Belitung, yang diambil dari alokasi vaksin dari Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Bangka Selatan. 

Dalam satgas vaksin perlu dibentuk subsatgas yang membidangi data, monitoring, dan pelaporan, serta memberikan edukasi pada sub yang menangani tempat (gerai) vaksin dengan jumlah 88 gerai se-Babel. Gerai ini merupakan fasilitas setingkat puskesmas yang diSK-an. Di dalamnya berisi tim nakes dari TNI/Polri. 

"Orang-orang yang ditetapkan dalam SK tiap Gerai ini tidak boleh bercampur. Melalui T-care, kinerja akan terhitung sejauh mana," menurutnya, ini sudah disesuaikan dengan arahan Menko Perekonomian dan Menteri Kesehatan RI untuk pembayaran insentif nakes vaksin. 

Lokasi gerai akan ditetapkan melalui satgas dengan pelayanan vaksin tidak lagi di fasilitas kesehatan, tetapi di gerai yang akan mobile sesuai data dan tempat yang sudah masuk dalam aplikasi Tcare. 

"Target Provinsi Babel masih sama seperti target sebelumnya, 20.000 perhari dan harus tercapai," tegasnya. 

Kinerja vaksin yang terukur pada T-care akan sangat memengaruhi ketersediaan vaksin. Sehingga, harus dipastikan penerima vaksin benar-benar sudah masuk dalam data. 

Kedua, Satgas Isolasi Terpadu (Isoter).
Diketuai oleh Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa dan wakilnya adalah Dansatbrimob Babel. 

Saat ini pemerintah tidak lagi mengharapkan adanya isolasi mandiri (isoman) tetapi lebih mengedepankan isoter dalam proses pemulihan pasien COVID-19. 

"Ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat kita yang sedang isoman tetapi tidak disiplin," ungkapnya. 

Dalam penanganannya, akan diberlakukan sistem jemput paksa ketika orang tidak mau di isoter. Karena menurutnya, isoman ini lah yang sulit melandaikan grafik penularan covid-19 di Babel. 

Pemerintah Provinsi Babel juga akan menyiapkan santunan bagi keluarga tidak mampu jika yang  terpapar merupakan kepala keluarga, akan memberikan sembako dan beberapa lauk pauk senilai Rp350.000. 

"Harus dilaksanakan betul. Isoter ini harus dimanfaatkan. Karena kita kesulitan mengurangi mobilisasi masyarakat yang sedang isoman dan berpotensi keluar rumah," jelasnya.

Ketiga, Satgas oksigen yang diketuai oleh Asisten III yang berkolaborasi dengan rumah sakit setempat dan dinkes pemda yang setiap hari harus melaporkan kondisi ketersediaan oksigen yang ada di Rumah Sakit melalui sistem big data terkoneksi dengan sistem Kementerian Kesehatan RI. 

Satgas oksigen, harus mengetahui tabung oksigen yang tersedia, oksigen terisi dan kosong serta ketersediaan liquid oksigen pada distributor terdata dengan cara pelaporan yang sudah tersedia formatnya. 

Data ini juga sudah terkonsolidasikan dengan bantuan yang pernah disampaikan oleh Presiden, Panglima TNI, dan Kapolri. Pesannya, harus tercatat sebagai aset yang sudah diterima di kabupaten/kota. 

"Oksigen konsentrator juga akan disalurkan ke isoter pada kecamatan dan pulau-pulau kecil," jelasnya. 

Keempat, Satgas si lacak, yang disebut juga Satgas tracing dan tracking, diketuai oleh kepala BKKBN melalui kader-kader yang sudah terstruktur hingga ke bawah dan dibantu TNI/Polri serta petugas puskesmas setempat. 

"BKKBN akan membantu dengan jaringan di kabupaten/kota bersama dinas kesehatan," ungkapnya. 

Dengan menjalankan Si Lacak, bisa mendeteksi sejauh mana warga terpapar yang memiliki kontak erat dengan orang lain," tegasnya. Satgas Si Lacak juga akan dibantu percepatan testing rapid antigen dari provinsi. 

Dihubungi via telepon, Wakil Bupati Belitung, Isyak Maerobi mengatakan harapannya, dalam rapat sudah sangat fokus terkait dengan isoter. Kabupaten Belitung segera mencarikan solusi terkait fasilitas tempat tidur yang harus memenuhi minimal 10 hari isolasi dikalikan dengan prediksi orang yang terkonfirmasi positif. 

"Menurut saya ini menjadi langkah-langkah percepatan yang harus kita manfaatkan diantara momentum penurunan konfirmasi positif di Kabupaten Belitung," ungkapnya. 

"Kesempatan bagi Kabupaten Belitung untuk nge-gas. Bukan lemah, bukan lengah menganggap seakan-akan kita berada di level paling kritis. Sehingga, kita bisa bekerja lebih keras dan akhirnya ketika kita melihat kasus terkonfirmasi positif yang dapat dilihat dalam positivity rate sudah di bawah 5 persen, menjadi sebuah kesempatan agar belitung bisa pulih kembali menjadi zona hijau," ungkapnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021