Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Rustam Effendi menyatakan akan merevolusi mental pegawai negeri sipil (PNS) untuk meningkatkan kinerja dan menjadi contoh bagi masyarakat daerah itu.
"Saat ini, perlu solusi dan antisipasi mentalitas dan nasionalisme PNS yang mulai terkikis," kata Rustam Effendi di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, ada tiga hal yang dibutuhkan untuk memperbaiki mental PNS yaitu kesabaran, kejujuran dan "cahaya Tuhan" atau meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan.
"Kami secara bertahap akan merevolusi mental pegawai ini untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas kesehariannya," ujarnya.
Saat ini, kata dia, 65 pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengikuti diklat revolusi mental.
"Kami berharap pendidikan dan latihan revolusi mental dapat mengubah sikap dan perbuatan pejabat dan PNS," ujarnya.
Selain itu, kata dia, diharapkan peserta diklat ini mendapat "cahaya Tuhan".
"Jika cahaya Tuhan masuk ke dalam diri manusia, maka manusia tersebut akan bekerja secara mandiri atau ikhlas dan tidak terprovokasi dengan kepentingan sesaat sehingga akan mempercepat kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Saat ini, perlu solusi dan antisipasi mentalitas dan nasionalisme PNS yang mulai terkikis," kata Rustam Effendi di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, ada tiga hal yang dibutuhkan untuk memperbaiki mental PNS yaitu kesabaran, kejujuran dan "cahaya Tuhan" atau meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan.
"Kami secara bertahap akan merevolusi mental pegawai ini untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas kesehariannya," ujarnya.
Saat ini, kata dia, 65 pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengikuti diklat revolusi mental.
"Kami berharap pendidikan dan latihan revolusi mental dapat mengubah sikap dan perbuatan pejabat dan PNS," ujarnya.
Selain itu, kata dia, diharapkan peserta diklat ini mendapat "cahaya Tuhan".
"Jika cahaya Tuhan masuk ke dalam diri manusia, maka manusia tersebut akan bekerja secara mandiri atau ikhlas dan tidak terprovokasi dengan kepentingan sesaat sehingga akan mempercepat kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini," ujarnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015