Jembatan utama Desa Sinli Jurung, Merawang, Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, roboh akibat kondisi fisik termakan usia dan diduga adanya kendaraan bermuatan melebihi kapasitas melintas di jembatan itu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bangka, Ismir Rachmaddinianto melalui pesan elektronik di Sungailiat, Rabu mengatakan jembatan sepanjang 12 meter merupakan satu-satu penghubung bagi warga desa setempat.

"Tidak ada jalan lain kecuali hanya jembatan penghubung itu sebagai infrastruktur utama bagi warga desa saat melakukan aktivitas keluar masuk desa," jelasnya.

Agar jembatan segera dapat dilalui warga kata dia, pihaknya dibantu dengan warga sudah melakukan perbaikan darurat atau hanya maksimum dapat dilalui kendaraan roda dua, pihaknya juga belum dapat mentaksir nilai kerusakan jembatan itu.

"Jembatan sudah diperbaiki meskipun tahap sementara dengan pembatasan muatan kendaraan angkutan dengan harapan masyarakat desa jangan sampai terisolir," katanya.

Menurutnya, pihaknya masih menghitung biaya anggaran perbaikan jembatan kayu mengingat kalau dibangun dengan struktur beton permanen membutuhkan anggaran cukup besar dan memakan waktu lebih dari empat bulan.

"Saya minta masyarakat Sinli Jurung dan sekitarnya bersabar, dapat memanfaatkan kondisi jembatan yang sementara atau darurat sebelum dilakukan perbaikan menyeluruh dengan tetap berhati-hati," katanya.

Ismir Rachmaddinianto yang menjabat Ketua KNPI Bangka mengimbau seluruh masyarakat pengguna kendaraan angkutan barang untuk memperhatikan muatan maksimun karena harus disesuaikan kemampuan beban jalan.

"Masyarakat berperan penting memelihara infrastruktur yang dibangun pemerintah agar terjaga dari ancaman kerusakan seperti saat musim penghujan dimana, saluran air harus benar-benar bersih dari tumpukan sampah," jelasnya.

 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021