Sungailiat (Antara Babel) - Dewan Pengurus Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menurunkan 1.000 buruh untuk aksi damai di lapangan merdeka Kota Pangkapinang pada Minggu (3/5) memperingati Hari Buruh, Jumat (1/5).
"Kita akan menurunkan sebanyak lebih kurang 1.000 buruh berasal dari berbagai daerah untuk menggelar aksi damai memperingati Hari Buruh yang dilaksanakan pada Minggu (3/5)," kata Ketua DPD KSPSI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Darusman Aswan di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, dipilihnya hari Minggu untuk menggelar aksi damai memperingati Hari Buruh, karena memberikan kesempatan bagi para buruh yang masih kerja pada saat hari peringatan itu.
"Kalau hari Minggu semua buruh tidak kerja, jadi kita manfaatkan hari libur untuk menggelar aksi damai di lapangan Taman Sari Pangkalpinang," katanya.
Dikatakan, aksi damai yang akan disampaikan di depan umum oleh para buruh adalah mengenai penerapan hak upah minimum yang diduga masih belum sepenuhnya dilakukan oleh sejumlah perusahaan, serta melakukan kegiatan sosial pemberian bantuan bagi sejumlah anak yatim piatu," katanya.
"Kami masih banyak menerima pengaduan dari sejumlah buruh dimana hak upah yang diterimanya di bawah minimum dan hal itu sebagian terjadi bagi minta perusahaan swasta dimana perusahaan berada di luar pulau Bangka Belitung," katanya.
Dia mengharapkan kepada pemerintah agar adanya penegakan aturan tegas karena masih banyak pekerja yang belum mendapat hak normatif yang diatur dalam undang-undang secara penuh.
"Upah minimum yang diterima oleh buruh dari pihak perusahaan seharus menjadi prioritas utama termasuk BPJS Kesehatan¿ yang belum sepenuhnya dilaksanakan perusahaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kita akan menurunkan sebanyak lebih kurang 1.000 buruh berasal dari berbagai daerah untuk menggelar aksi damai memperingati Hari Buruh yang dilaksanakan pada Minggu (3/5)," kata Ketua DPD KSPSI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Darusman Aswan di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, dipilihnya hari Minggu untuk menggelar aksi damai memperingati Hari Buruh, karena memberikan kesempatan bagi para buruh yang masih kerja pada saat hari peringatan itu.
"Kalau hari Minggu semua buruh tidak kerja, jadi kita manfaatkan hari libur untuk menggelar aksi damai di lapangan Taman Sari Pangkalpinang," katanya.
Dikatakan, aksi damai yang akan disampaikan di depan umum oleh para buruh adalah mengenai penerapan hak upah minimum yang diduga masih belum sepenuhnya dilakukan oleh sejumlah perusahaan, serta melakukan kegiatan sosial pemberian bantuan bagi sejumlah anak yatim piatu," katanya.
"Kami masih banyak menerima pengaduan dari sejumlah buruh dimana hak upah yang diterimanya di bawah minimum dan hal itu sebagian terjadi bagi minta perusahaan swasta dimana perusahaan berada di luar pulau Bangka Belitung," katanya.
Dia mengharapkan kepada pemerintah agar adanya penegakan aturan tegas karena masih banyak pekerja yang belum mendapat hak normatif yang diatur dalam undang-undang secara penuh.
"Upah minimum yang diterima oleh buruh dari pihak perusahaan seharus menjadi prioritas utama termasuk BPJS Kesehatan¿ yang belum sepenuhnya dilaksanakan perusahaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015