Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai menggencarkan sosialisasi pengawasan partisipatif, dalam rangka menyongsong Pemilu 2024.
"Kendati pesta demokrasi digelar pada 2024, namun dari sekarang kita sudah mulai melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif," kata Ketua Bawaslu Bangka Tengah, Robianto di Koba, Jumat.
Pihaknya menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dalam rangka mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
"Dalam sosialisasi pengawasan partisipatif, kami juga mengajak masyarakat untuk tidak "golput" sehingga partisipasi pemilih menjadi tinggi," ujarnya.
Robianto mengatakan, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang sangat kompleks yang membutuhkan persiapan lebih matang.
"Justru itu, pola yang kami lakukan tentunya akan lebih banyak turun menemui komunitas-komunitas untuk melakukan sosialisasi tatap muka," ujarnya.
Ia juga mengatakan, persoalan yang dapat melemahkan kualitas demokrasi dalam pemilu harus diantisipasi dari sekarang.
"Termasuk kasus politik uang, kampanye hitam dan rendahnya partisipasi pemilih," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kendati pesta demokrasi digelar pada 2024, namun dari sekarang kita sudah mulai melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif," kata Ketua Bawaslu Bangka Tengah, Robianto di Koba, Jumat.
Pihaknya menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dalam rangka mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
"Dalam sosialisasi pengawasan partisipatif, kami juga mengajak masyarakat untuk tidak "golput" sehingga partisipasi pemilih menjadi tinggi," ujarnya.
Robianto mengatakan, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang sangat kompleks yang membutuhkan persiapan lebih matang.
"Justru itu, pola yang kami lakukan tentunya akan lebih banyak turun menemui komunitas-komunitas untuk melakukan sosialisasi tatap muka," ujarnya.
Ia juga mengatakan, persoalan yang dapat melemahkan kualitas demokrasi dalam pemilu harus diantisipasi dari sekarang.
"Termasuk kasus politik uang, kampanye hitam dan rendahnya partisipasi pemilih," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021