Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), membentuk tim satuan tugas (satgas) penebangan pohon, guna mencegah pohon tumbang karena diterjang angin kencang dampak cuaca ekstrem.
"Seluruh pohon-pohon tua berpotensi tumbang di sepanjang jalan dan ruang publik akan ditebang," kata Kepala Bidang P2K Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang Nur Ikhsan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pembentukan tim satgas penebangan pohon ini sebagai tindak lanjut arahan Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang Budi Utama, guna mengantisipasi pohon tumbang selama musim hujan ekstrem.
"Pj Wali Kota Pangkalpinang tidak ingin lagi ada korban jiwa tertimpa pohon tumbang, sebagaimana kejadian pohon tumbang beberapa waktu lalu yang menewaskan dua orang warga dan merusak puluhan kendaraan masyarakat," katanya.
Ia menyatakan satgas penebangan pohon ini merupakan gabungan personel dari berbagai instansi yaitu Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, PLN, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, dan Mentari Biru Energy.
"Saat ini kita tengah melakukan penebangan dan pemangkasan dahan-dahan pohon di Jalan Soekarno Hatta Kota Pangkalpinang dan kegiatan penebangan pohon ini akan terus dilanjutkan ke jalan-jalan protokol lainnya," kata Nur Ikhsan.
Menurut dia, dalam sepekan terakhir ini curah hujan disertai angin kencang di Kota Pangkalpinang cukup tinggi, sehingga diimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari bencana dampak cuaca ekstrem.
"Dalam kondisi seperti ini potensi tumbangnya pohon-pohon pelindung ini cukup besar, karena hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang yang tinggi," katanya.
Ia mengatakan berteduh di bawah pohon tidak hanya berpotensi bencana pohon tumbang, tetapi juga potensi terkena sambaran petir juga sangat besar. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat tidak berteduh di bawah pohon.
"Kami mengimbau masyarakat di saat hujan turun untuk mencari tempat yang aman dan tidak beraktivitas di luar rumah," katanya.