Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Rustam Effendi mengapresiasi PT Timah Tbk yang membatasi ekspor dalam upaya menaikkan harga timah di pasar internasional.

"Pada bulan lalu, PT Timah hanya mengekspor timah sebanyak 600 metrik ton dari total ekspor yang disepakati 4.500 metrik ton per bulan," kata Rustam Effendi di Pangkalpinang, Rabu.

Kebijakan pembatasan ekspor timah ini, kata dia, telah berdampak terhadap kenaikan harga timah di pasar internasional.

"Mudah-mudahan, harga timah ini terus mengalami kenaikan sehingga perekonomian daerah ini tidak lagi mengalami kelesuan," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, para eksportir timah tidak boleh terlalu bergembira atas kenaikan harga komoditas tambang ini.

"Kita harus kaji terus, apakah kenaikan ini karena permintaan pasar tinggi atau sebagai dampak pembatasan ekspor ini," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diimbau para eksportir timah untuk selalu mematuhi kebijakan pembatasan ekspor yang telah disepakati bersama.

Pada bulan lalu, para eksportir timah sepakat membatasi ekspor sebanyak 4.500 metrik ton. PT Timah mendapat jatah ekspor 2.500 metrik ton dan 21 perusahaan swasta mendapat jatah ekspor 2.000 metrik ton.

"Kami berharap para eksportir tetap mematuhi kesepakatan ekspor yang telah disepakati, karena dampak anjloknya harga timah sangat besar terhadap perekonomian masyarakat yang mengalami penurunan drastis," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015