Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangbiakkan sapi impor jenis brahman cross (BX) dari Australia, guna mempercepat swasembada daging di negeri serumpun sebalai itu.

"Hari ini kami rapat impor sapi BX dari Australia untuk dikembangbiakkan di Babel," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.

Pengembangbiakkan sapi impor jenis BX ini tentu berdampak pada pembukaan lapangan kerja dan Babel tidak lagi ketergantungan pasokan sapi potong dari luar daerah untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat yang tinggi.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Babel, kebutuhan sapi potong untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat pada 2021 mencapai 14.814 ekor per tahun dan diperkirakan akan bertambah menjadi 15.085 pada tahun 2022.

"Impor ini saya tegaskan semata-mata sapi potong, sehingga harga sapi di Babel lebih murah. Rencana goal-nya bukan ketersediaan, melainkan pengembangbiakan produksi sapi lebih cepat," ujarnya.

Dalam mempercepat realisasi pengembangbiakkan sapi impor ini, Pemprov Kepulauan Babel mendorong para importir untuk dapat melakukan impor sapi secara langsung dari Australia.

"Jika rencana impor sapi jenis BX dari Negeri Kanguru ini berjalan lancar, maka Babel akan mendapatkan banyak manfaat, diantaranya pengendalian harga daging sapi, dan juga akan menurunkan ketergantungan terhadap daging sapi dari daerah luar, yang selama ini didatangkan dari Lampung," katanya.

Ia menyoroti manfaat jangka panjang dari impor sapi ini untuk dikembangkan dan budidaya di Babel tentunya berdampak pada pembukaan lapangan kerja, dengan mempersiapkan segala keperluan yang harus dipenuhi sesuai persyaratan yang ditetapkan Balai Karantina.

"Sehingga target kita untuk swasembada sapi hasil dari mengelola dan mengembangbiakkan sapi lokal kita ini, bisa berlangsung lebih cepat ketimbang kita membeli sapi dari daerah lain yang notabene mereka impor juga," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021