PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) aktif mendukung Bank Indonesia untuk memperkenalkan skema transaksi Local Currency Settlement (LCS) dengan menawarkan berbagai kemudahan.
Dengan 2.340 cabang BNI yang tersebar di seluruh Indonesia serta 6 cabang luar negeri, BNI siap melayani nasabah yang membutuhkan transaksi LCS. BNI menawarkan kemudahan seperti bundling produk terkait ekspor, impor, dan remitansi yang dapat dinikmati ketika menggunakan skema LCS, kata SEVP Treasuri BNI Ita Tetralastwati dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ita menegaskan bahwa BNI berkomitmen untuk ikut serta dalam menjaga stabilitas nilai rupiah dengan memberikan dukungan terhadap sosialisasi skema transaksi LCS BI. Tujuannya, agar produk tersebut lebih banyak dimanfaatkan para pelaku usaha, diantaranya adalah pengusaha yang menjadi nasabah BNI.
Menurut Perseroan, dengan kondisi perdagangan Internasional yang akan semakin berkembang, skema LCS akan semakin dibutuhkan.
BNI memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan valas nasabah dengan mengakomodir produk treasury solutions dan kurs yang kompetitif untuk dapat menunjang perkembangan bisnis nasabah BNI dari waktu ke waktu, ujarnya.
LCS merupakan penyelesaian transaksi bilateral antara Indonesia dengan negara mitra LCS yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan mata uang lokal dan mengurangi dominasi dollar AS pada perdagangan internasional.
Melalui penggunaan LCS, pelaku usaha akan diuntungkan karena akan mengurangi risiko nilai tukar, dan mengurangi ketergantungan pada satu mata uang di saat melakukan perdagangan internasional. Selain itu manfaat lainnya adalah efisiensi biaya melalui mekanisme direct quotation yang memungkinkan pelaku usaha tidak perlu melakukan konversi terlebih dahulu terhadap dolar AS.
Adapun LCS CNY (Chinese Yuan) baru diluncurkan oleh BI melalui Peraturan Anggota Dewan Gubernur PADPP No 23/16/PADG/2021 tanggal 6 September 2021. Sebelumnya, skema LCS sudah dapat digunakan untuk mengakomodir transaksi antara mata uang Rupiah, Malaysia Ringgit, Thailand Baht, Japanese Yen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Dengan 2.340 cabang BNI yang tersebar di seluruh Indonesia serta 6 cabang luar negeri, BNI siap melayani nasabah yang membutuhkan transaksi LCS. BNI menawarkan kemudahan seperti bundling produk terkait ekspor, impor, dan remitansi yang dapat dinikmati ketika menggunakan skema LCS, kata SEVP Treasuri BNI Ita Tetralastwati dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ita menegaskan bahwa BNI berkomitmen untuk ikut serta dalam menjaga stabilitas nilai rupiah dengan memberikan dukungan terhadap sosialisasi skema transaksi LCS BI. Tujuannya, agar produk tersebut lebih banyak dimanfaatkan para pelaku usaha, diantaranya adalah pengusaha yang menjadi nasabah BNI.
Menurut Perseroan, dengan kondisi perdagangan Internasional yang akan semakin berkembang, skema LCS akan semakin dibutuhkan.
BNI memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan valas nasabah dengan mengakomodir produk treasury solutions dan kurs yang kompetitif untuk dapat menunjang perkembangan bisnis nasabah BNI dari waktu ke waktu, ujarnya.
LCS merupakan penyelesaian transaksi bilateral antara Indonesia dengan negara mitra LCS yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan mata uang lokal dan mengurangi dominasi dollar AS pada perdagangan internasional.
Melalui penggunaan LCS, pelaku usaha akan diuntungkan karena akan mengurangi risiko nilai tukar, dan mengurangi ketergantungan pada satu mata uang di saat melakukan perdagangan internasional. Selain itu manfaat lainnya adalah efisiensi biaya melalui mekanisme direct quotation yang memungkinkan pelaku usaha tidak perlu melakukan konversi terlebih dahulu terhadap dolar AS.
Adapun LCS CNY (Chinese Yuan) baru diluncurkan oleh BI melalui Peraturan Anggota Dewan Gubernur PADPP No 23/16/PADG/2021 tanggal 6 September 2021. Sebelumnya, skema LCS sudah dapat digunakan untuk mengakomodir transaksi antara mata uang Rupiah, Malaysia Ringgit, Thailand Baht, Japanese Yen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021