Meski kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Babel merupakan kejadian musiman yang disebabkan aktivitas pertambangan, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman tetap berinsiatif untuk beraudiensi dengan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, Senin.

"Yang paling penting sekali adalah berkenaan dengan penanganan stok BBM kami. Jangankan solar, pertamax saja habis terjual setiap harinya di Babel karena tingginya kebutuhan BBM," ungkapnya. 

Namun, untuk mengatasi permasalahan ini, tidak semudah hanya dengan menambah stok pasokan BBM untuk didistribusikan di Pulau Bangka dan Belitung. Terlebih dahulu harus membangun storage, karena tempat penyimpanan ini masih terbatas. 

"Sebenarnya, dua tahun lalu kami sudah pernah menyampaikan dan kedatangan kami ini ingin berdiskusi untuk pengambilan langkah penyediaan fasilitas storage ini," jelasnya. 

Saat ini kondisi Pelabuhan Tanjung Ru di Pulau Belitung yang sedang dalam perbaikan, agar pelabuhan ini memiliki kapasitas yang lebih besar lagi. 

"Kami ingin tahu, seperti apa persiapan pihak Pertamina untuk pengadaan storage atas rencana pengembangan dan kapasitas kapal di pelabuhan-pelabuhan di Babel. Karena jika kita dibiarkan seperti ini, tidak ada penambahan kapasitas storage atau waktu simpan hanya selama 3-4 hari saja, maka antrian akan tetap terjadi," jelasnya. 

Khususnya untuk daerah Belitung sebagai lokasi pariwisata, maka sektor ini akan terhambat. Tidak hanya mobilisasinya, tapi pemandangan juga terganggu, akibat banyaknya antrian yang tumpah hingga ke jalanan. 

Harapannya, PT Pertamina dapat menaruh perhatian, agar segera merencanakan penambahan kapasitas storage ini, mengingat Babel akan terus berkembang dari berbagai sektor. Terbukti dari meningkatnya penggunaan energi listrik di Babel, sebagai daerah pengguna listrik tertinggi di Indonesia yaitu 11,3%. 

"Prediksi kami, akan terus meningkat mengingat tidak hanya pertambangan yang diakomodir, tetapi pengolahan hasil laut sudah mulai marak, seperti udang vaname," jelasnya. Dalam pengolahan hasil laut juga membutuhkan BBM untuk motor tempel pada perahu. 

Direktur Utama PT. Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menanggapi pernyataan Gubernur Erzaldi. Dirinya sepakat ingin bersama mengantisipasi lebih awal, sehingga dapat menyiapkan ketersediaan BBM. 

Riwayat pekerjaan yang pernah bekerja di Pulau Bangka dan Belitung membuat Dirut Alfian ingin bisa menyelesaikan permasalahan terkait distribusi dan infrastruktur di Babel. Kapasitas storage dan penanganan suplai untuk Pulau Belitung dapat dimulai dengan memperbaiki infrastrukturnya terlebih dahulu. 

"Akan dilakukan pengecekan lagi, karena terdapat rencana pengembangan dari anak perusahaan di Belitung," jelas Dirut Alfian Nasution.

Selain itu, dilaporkan pula pada audiensi ini, kondisi terkini antrian sudah berkurang karena pertambahan cabang Pertashop di beberapa daerah di Babel. Tetapi kehadiran Pertashop tetap akan dievaluasi kembali jika antrian masih terjadi.

Pada kesempatan ini hadir pula, Direktur Pemasaran Regional Jumali serta Direkur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Eduward Adolof Kawi.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021