PT PLN (Persero) menargetkan 15 juta pelanggan akan menggunakan layanan aplikasi PLN Mobile hingga akhir 2021. Saat ini, jumlah pelanggan yang mengunduh aplikasi PLN Mobile di Play Store dan AppsStore lebih dari 11 juta.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan (Diraga) PT PLN (Persero) Bob Saril, Jumat, mengatakan 47 persen pengguna PLN Mobile adalah kaum milenial. Selain itu, ada juga pekerja kerah putih (white collar), pelaku UMKM, dan petani juga menggunakan aplikasi PLN Mobile.
Bob mengamini perubahan tampilan dan kemudahan dalam mengakses PLN Mobile membuat pelanggan mulai mengunduh aplikasi digital ini. Fitur yang paling banyak digunakan oleh pelanggan adalah pembelian token dan pembayaran rekening listrik.
“Mengapa demikian? Karena kemudahan yang ditawarkan, tinggal klik dan terbayar, bahkan ada promo sebagian perbankan menggratiskan biaya administrasi sebesar Rp 2.500 untuk satu kali transaksi,” ujarnya dalam Major Launch atau Grand Launching PLN Mobile, Rabu 13 Oktober 2021.
Tidak hanya kemudahan dalam pembelian listrik pra bayar, pembayaran tagihan listrik pascabayar juga bisa diselesaikan melalui PLN Mobile.
Pelanggan semakin merasa aman dan nyaman karena semua rekam jejak transaksi tercatat di dalam aplikasi.
Bob menganalogikan, semula membayar listrik melalui ATM atau agen akan mendapatkan struk pembayaran dan kemungkinan kertas itu bisa hilang karena kelalaian atau hal teknis lainnya. Sekarang, kejadian seperti itu tidak akan terjadi ketika membayar melalui PLN Mobile sebab struk secara otomatis tersimpan di dalam history yang berfungsi sebagai rekam jejak transaksi.
Selain pembayaran, fitur pengaduan PLN Mobile juga kerap digunakan oleh pelanggan. Melalui fitur ini, pelanggan bisa mengadu sekaligus memantau dan memonitor proses penyelesaian keluhan yang berkaitan dengan kelistrikan.
Menurut Bob, keberadaan PLN Mobile ini juga mendukung electrifying lifestyle yang memudahkan orang melakukan segala aktivitas dengan menggunakan listrik. Electrifying lifestyle adalah gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan
Terlebih saat ini, electrifying lifestyle sudah menjadi gaya hidup negara modern yang sudah seharusnya diikuti oleh Indonesia.
“Salah satu ciri negara maju itu pemakaian tenaga listrik per kapita lebih dari 4.000 kWh. kalau kita (Indonesia) masih 1.250-an Kwh,” ucapnya.
PLN yang mendorong electrifying lifestyle juga membuktikan permintaan (demand) listrik di masyarakat meningkat dan sengaja dibuat melimpah. Permintaan listrik di Indonesia yang melimpah sebagai bentuk kesiapan PLN menyambut investor masuk ke Indonesia.
“Mau 100 mega watt (MW) kami layani, semua kami layani, ketersediaan cukup besar, jadi investor tidak ragu berinvestasi,” kata Bob Saril.
Kemudahan dalam Satu Sentuhan
Dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik yang semakin masif, PLN juga menyediakan fitur Charge.IN. Saat ini, Charge.IN telah terintergrasi dengan PLN Mobile. Hal ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi pemilik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Melalui fitur ini pelanggan PLN dapat mengetahui lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) terdekat. Selain itu, Charge.IN bisa mengontrol dan memonitor proses pengisian baterai mobil atau motor listrik di SPKLU.
“Kami sudah menyiapkan infrastruktur SPKLU untuk di manfaatkan pelanggan, tetapi kami juga mengembangkan layanan home charging karena 80 persen pemilik kendaraan listrik mengisi dayanya di rumah, kami memberikan diskon tarif khusus jika pelanggan mengisi kendaraannya pada jam 10 malam hingga 5 pagi” ucap Bob Saril.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi mobil listrik di Indonesia pada 2021 ini mencapai sebanyak 125 ribu unit dan motor listrik mencapai 1,34 juta unit.
Dengan potensi kendaraan listrik pada tahun ini, maka diperkirakan bakal mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,44 juta kilo liter (kl) per tahun.
Selain integrasi Charge.IN, fitur PLN Mobile juga sudah diperkuat dengan fitur ListriQu.
Pada fitur ListriQu, PLN memberikan layanan bagi pelanggan jika terjadi keluhan pada instalasi listrik milik pelanggan. Pelanggan dengan mudah dan cepat dapat meminta bantuan petugas PLN untuk memperbaiki instalasi listrik dalam rumah. Fitur ini juga menjadi salah satu terobosan PLN untuk meningkatkan customer experience.
"PLN memiliki kewajiban memenuhi kebutuhan listrik dan memberi layanan terbaik untuk seluruh pelanggan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan (Diraga) PT PLN (Persero) Bob Saril, Jumat, mengatakan 47 persen pengguna PLN Mobile adalah kaum milenial. Selain itu, ada juga pekerja kerah putih (white collar), pelaku UMKM, dan petani juga menggunakan aplikasi PLN Mobile.
Bob mengamini perubahan tampilan dan kemudahan dalam mengakses PLN Mobile membuat pelanggan mulai mengunduh aplikasi digital ini. Fitur yang paling banyak digunakan oleh pelanggan adalah pembelian token dan pembayaran rekening listrik.
“Mengapa demikian? Karena kemudahan yang ditawarkan, tinggal klik dan terbayar, bahkan ada promo sebagian perbankan menggratiskan biaya administrasi sebesar Rp 2.500 untuk satu kali transaksi,” ujarnya dalam Major Launch atau Grand Launching PLN Mobile, Rabu 13 Oktober 2021.
Tidak hanya kemudahan dalam pembelian listrik pra bayar, pembayaran tagihan listrik pascabayar juga bisa diselesaikan melalui PLN Mobile.
Pelanggan semakin merasa aman dan nyaman karena semua rekam jejak transaksi tercatat di dalam aplikasi.
Bob menganalogikan, semula membayar listrik melalui ATM atau agen akan mendapatkan struk pembayaran dan kemungkinan kertas itu bisa hilang karena kelalaian atau hal teknis lainnya. Sekarang, kejadian seperti itu tidak akan terjadi ketika membayar melalui PLN Mobile sebab struk secara otomatis tersimpan di dalam history yang berfungsi sebagai rekam jejak transaksi.
Selain pembayaran, fitur pengaduan PLN Mobile juga kerap digunakan oleh pelanggan. Melalui fitur ini, pelanggan bisa mengadu sekaligus memantau dan memonitor proses penyelesaian keluhan yang berkaitan dengan kelistrikan.
Menurut Bob, keberadaan PLN Mobile ini juga mendukung electrifying lifestyle yang memudahkan orang melakukan segala aktivitas dengan menggunakan listrik. Electrifying lifestyle adalah gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan
Terlebih saat ini, electrifying lifestyle sudah menjadi gaya hidup negara modern yang sudah seharusnya diikuti oleh Indonesia.
“Salah satu ciri negara maju itu pemakaian tenaga listrik per kapita lebih dari 4.000 kWh. kalau kita (Indonesia) masih 1.250-an Kwh,” ucapnya.
PLN yang mendorong electrifying lifestyle juga membuktikan permintaan (demand) listrik di masyarakat meningkat dan sengaja dibuat melimpah. Permintaan listrik di Indonesia yang melimpah sebagai bentuk kesiapan PLN menyambut investor masuk ke Indonesia.
“Mau 100 mega watt (MW) kami layani, semua kami layani, ketersediaan cukup besar, jadi investor tidak ragu berinvestasi,” kata Bob Saril.
Kemudahan dalam Satu Sentuhan
Dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik yang semakin masif, PLN juga menyediakan fitur Charge.IN. Saat ini, Charge.IN telah terintergrasi dengan PLN Mobile. Hal ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi pemilik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Melalui fitur ini pelanggan PLN dapat mengetahui lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) terdekat. Selain itu, Charge.IN bisa mengontrol dan memonitor proses pengisian baterai mobil atau motor listrik di SPKLU.
“Kami sudah menyiapkan infrastruktur SPKLU untuk di manfaatkan pelanggan, tetapi kami juga mengembangkan layanan home charging karena 80 persen pemilik kendaraan listrik mengisi dayanya di rumah, kami memberikan diskon tarif khusus jika pelanggan mengisi kendaraannya pada jam 10 malam hingga 5 pagi” ucap Bob Saril.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi mobil listrik di Indonesia pada 2021 ini mencapai sebanyak 125 ribu unit dan motor listrik mencapai 1,34 juta unit.
Dengan potensi kendaraan listrik pada tahun ini, maka diperkirakan bakal mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,44 juta kilo liter (kl) per tahun.
Selain integrasi Charge.IN, fitur PLN Mobile juga sudah diperkuat dengan fitur ListriQu.
Pada fitur ListriQu, PLN memberikan layanan bagi pelanggan jika terjadi keluhan pada instalasi listrik milik pelanggan. Pelanggan dengan mudah dan cepat dapat meminta bantuan petugas PLN untuk memperbaiki instalasi listrik dalam rumah. Fitur ini juga menjadi salah satu terobosan PLN untuk meningkatkan customer experience.
"PLN memiliki kewajiban memenuhi kebutuhan listrik dan memberi layanan terbaik untuk seluruh pelanggan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021