National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memberangkatkan 10 atlet disabilitas untuk mengikuti empat cabang olahraga di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI pada 2 hingga 5 November 2021 di Papua.
"Saat ini 10 atlet tuna daksa dan rungu sedang menjalani latihan intensif dan siap bertanding di Peparnas Papua," kata Ketua NPCI Provinsi Kepulauan Babel Andi di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan 10 atlet Provinsi Kepulauan Babel ini akan bertanding empat cabang olahraga yaitu catur, bulu tangkis, atletik dan tenis meja. Para atlet ini telah menjalani latihan intensif untuk memberikan prestasi terbaiknya dalam event olahraga empat tahunan sekali ini.
"Kami latihan beberapa memang menggunakan dana pribadi dengan peralatan seadanya. Yang penting modal semangat kawan-kawan. Sebetulnya, kita juga mau mengirimkan atlet lebih banyak hanya saja karena anggaran terbatas terpaksa hanya bisa bawa atlet sepuluh orang,” ujarnya.
Menurut dia, ajang olahraga bagi disabilitas memang gaungnya tidak sebesar event olahraga pada umumnya. Hal inilah cukup disayangkan, padahal para atlet berkebutuhan khusus ini seharusnya juga mendapatkan perhatian yang sama.
“Olahraga disabilitas iini kurang gema, tidak sama dengan gema PON padahal ini satu rangkaian dengan kegiatan PON. Kadang-kadang itu kurang sponsor, kita berharap mendapatkan perhatian yang sama,” katanya.
Salah seorang atlet disabilitas cabang olahraga catur Sari melalui pesan tertulis menyampaikan dirinya sudah berlatih selama dua bulan untuk mempersiapkan pertandingan.
“Giat latihan dari dua bulan dan dirinya optimis bisa meraih medali emas pada ajang Peparnas tahun ini di Papua," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Saat ini 10 atlet tuna daksa dan rungu sedang menjalani latihan intensif dan siap bertanding di Peparnas Papua," kata Ketua NPCI Provinsi Kepulauan Babel Andi di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan 10 atlet Provinsi Kepulauan Babel ini akan bertanding empat cabang olahraga yaitu catur, bulu tangkis, atletik dan tenis meja. Para atlet ini telah menjalani latihan intensif untuk memberikan prestasi terbaiknya dalam event olahraga empat tahunan sekali ini.
"Kami latihan beberapa memang menggunakan dana pribadi dengan peralatan seadanya. Yang penting modal semangat kawan-kawan. Sebetulnya, kita juga mau mengirimkan atlet lebih banyak hanya saja karena anggaran terbatas terpaksa hanya bisa bawa atlet sepuluh orang,” ujarnya.
Menurut dia, ajang olahraga bagi disabilitas memang gaungnya tidak sebesar event olahraga pada umumnya. Hal inilah cukup disayangkan, padahal para atlet berkebutuhan khusus ini seharusnya juga mendapatkan perhatian yang sama.
“Olahraga disabilitas iini kurang gema, tidak sama dengan gema PON padahal ini satu rangkaian dengan kegiatan PON. Kadang-kadang itu kurang sponsor, kita berharap mendapatkan perhatian yang sama,” katanya.
Salah seorang atlet disabilitas cabang olahraga catur Sari melalui pesan tertulis menyampaikan dirinya sudah berlatih selama dua bulan untuk mempersiapkan pertandingan.
“Giat latihan dari dua bulan dan dirinya optimis bisa meraih medali emas pada ajang Peparnas tahun ini di Papua," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021