Jakarta (Antara Babel) - Jalur pantai utara (pantura) Jawa  selalu menjadi langganan macet. Hampir seluruh angkutan darat, baik umum maupun pribadi, mengular di jalur tersebut.

Tak ayal upaya untuk mengoptimalisasi jalur itu tidak pernah habis sepanjang tradisi mudik itu masih ada.

Pada Lebaran 2015, pemerintah, dalam hal ini kementerian terkait, telah menyiapkan skenario pemecah kepadatan selama arus mudik dan balik Lebaran  yang diperkirakan dipenuhi oleh kendaraan pribadi atau naik 5,8 persen, sementara angkutan umum bakal mengalami penurunan hingga 5,97 persen.

Dalam pemecahan kemacetan tersebut, menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, salah satunya dengan mengoptimalkan kapasitas ruas Losari-Pejagan-Brebes-Tegal.

Optimalisasi dilakukan dengan memperkeras bahu jalan sehingga bisa berfungsi melayani lintas pada saat macet selain berfungsi sebagai jalur darat. Adapun dananya sendiri disiapkan pada anggaran reguler 2015 dan APBN Perubahan 2015.

Selain itu, kata Menhub, dilakukan dengan memecah arus limpahan lalu lintas yang memadat di "exit toll" (keluar tol) Pejagan ke arah empat trase, pertama keluar Tol Pejagan-Simpang-Brebes.

"Pada trase ini, lalu lintas terhambat persimpangan kereta api, 'double track' (jalur ganda) di Simpang Pejagan," kata Ignasius Jonan.

Kedua, lewat Tol Pejagan-Pemalang yang direncanakan pada saat mudik Lebaran dapat difungsikan dengan konstruksi sampai dengan lapis Agregat B; ketiga, keluar Tol Pegangan-Ketanggungan-Jatibarang-Slawi (jalan provinsi); keempat, keluar Tol Pejagan-Ketanggungan-Prupuk-Slawi-Tegal (jalan nasional).

"Untuk operasional pemecahan lalu lintas dari keluar Tol Pejagan ke empat ruas tersebut diperlukan manajemen lalu lintas, koordinasi dengan instansi Korlantas dan Dishub Jawa Tengah," ujarnya.

Selain itu, khusus transportasi darat, Jonan mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, dan Polri untuk memastikan kesiapan jalan dan angkutan umum, manajemen operasional lalu lintas dan pengendalian kecelakaan lalu lintas serta pemeriksaan kendaraan bermotor dan pengemudi.

Berikutnya, pengendalian pasar tumpah (pemda setempat), penyediaan alat berat guna antisipasi longsor dan lain-lain (Kemenpupera), pembatasan pengoperasioan mobil barang pada H-4 sampai dengan H+1 (Kemenhub), dan operasional posko kesehatan di stasiun KA, terminal bus, pelabuhan, dan bandara serta jalur Lebaran (Kemenkes).

Selanjutnya, pelaksanaan inspeksi angkutan umum pada masa mudik (11--15 Juli 2015) dan balik (25--26 Juli 2015) Angkutan Lebaran 2015 di beberapa terminal (Kemenhub), pengaturan waktu standar dan keberangkatan kapal penyeberangan untukk meningkatkan frekuensi kapal disertai kesiapan delapan lintasan utama penyeberangan (Kemenhub dan PT ASDP).

Selain itu, imbauan kepada pengguna jasa motor untuuk memperhatikan aspek keselamatan yang sosialisasinya telah dilakukan sejak 1 Juni 2015 (Kemenhub).

Berikutnya, juga pengaturan mudik gratis oleh pemerintah dan nonpemerintah untuk menghindari penumpukan penumpang (Kemenhub) dan penutupan jembatan timbang untuk dijadikan tempat istirahat bagi pemudik selama periode angkutan Lebaran 2015 (Kemenhub).

Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri Irjen Pol. Condro Kirono menyebutkan total personel kepolisian yang dikerahkan untuk mengamankan jalur mudik dan balik adalah 144.845 personel, 1.222 personel di antaranya dari Mabes Polri, 80.485 personel dari polda seluruh Indonesia, dan 63.138 personel dari instansi terkait.

Menurut dia, kepadatan arus mudik-balik Lebaran tahun ini "tertolong" dengan adanya Tol Cikampek Palimanan (Cikapali) sepanjang 116.7 kilometer.

"Jauh dari Cikampek ke Palimanan, Palimanan ke Kanci, Kanci sampai Pejagan. Masalahnya di Jawa Tengah, bebannya lebih berat karena tol sudah menyambung dari Serang sampai Pejagan," katanya.

    
Tol Cikapali Opsi Solusi
   
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasosno mengatakan bahwa tren beralihnya penumpang ke kendaran pribadi selain karena mudahnya para pemudik yang rata-rata berasal dari kelas menengah memiliki sepeda motor, juga hadirnya tol yang sudah tersambung dari Merak sampai Brebes serta rampungnya pembangunan tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) dan Pejagan-Pemalang.

Kesiapan jalur tersebut, lanjut Djoko, juga dengan mengoptimalkan kapasitas jalan ruas Losari-Pejagan-Brebes-Tegal dengan memperkeras bahu jalan.

"Jalan itu bisa berfungsi melayani arus lalu lintas pada saat macet, selain berfungsi sebagai jalur darat," kata Djoko.

Tol yang terpanjang se-Indonesia dengan keseluruhan konstruksi bangunan sepanjang 116,7 kilometer itu diperkirakan bisa mengurangi kemacetan hingga 40 persen.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan pembangunan Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) sudah mencapai 99 persen, sehingga tol yang dibangun oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada H-10 Ramadan.

"Presiden ingin meresmikan tol ini sebelum Ramadan. Semua sudah 99 persen penyelesaiannya dan sudah tidak ada masalah," katanya.

Pembangunan tol yang kebutuhan investasinya mencapai Rp12,8 triliun tersebut, akan mengenakan tarif kepada setiap penggunanya senilai Rp150 per kilometernya.

Untuk menempuh dari titik awal ke titik akhir tol tersebut dengan kecepatan 100 kilometer per jam, hanya membutuhkan waktu 1,5 jam, sehingga akan memotong waktu sekitar 3.5 jam.

Kendatipun demikian, Basuki mengingatkan ada tiga hal yang harus diperhatikan saat Tol Cikapali beroperasi untuk arus mudik.

Pertama, pengaturan lalu lintas antara arus yang menuju Pantura dengan menuju Tol Cikapali yang harus dipecah.

"Kalau tidak dipecah, semua pengemudi akan berebut ke Tol Cikapali. Ini menjadi tugas tim Polri," katanya.

Kedua, pemerintah dan instansi swasta harus mengatur waktu libur atau cuti bersama untuk karyawan yang memengaruhi waktu kepulangan orang mudik.

Ketiga, mendisiplinkan para pengguna tol.

Tol Cikampek-Palimanan memiliki 99 jembatan, tujuh pintu masuk dan keluar, empat area peristirahatan Tipe A yang memiliki SPBU, dan juga empat area peristirahatan Tipe B.

Untuk mengurangi dampak sosial, Kemenpupera juga akan memberdayakan UMKM untuk mengisi kios-kios di area peristirahatan. Setiap SPBU rata-rata memiliki 20 kios.

Tradisi mudik memang tidak bisa dihilangkan. Namun, bijaksana dalam memilih moda angkutan mudik dan disiplin terhadap rambu-rambu lalu lintas harus diterapkan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak indahnya tradisi itu sendiri.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015