Meringankan beban korban kebakaran yang terjadi di Jalan Kenali Asam, Kelurahan Pintu Air, Kecamatan Rangkui, PT Timah Tbk menyerahkan paket sembako kepada korban yang saat ini berada di tempat pengungsian, Kamis (25/11/2021).
Sebagaimana diketahui, kebakaran yang melanda tujuh rumah kontrakan semi permanen dan satu rumah tinggal menghanguskan semua harta benda mereka.
Bantuan ini diharapkan, dapat meringankan beban korban kebakaran untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Kebakaran kontrakkan diduga korsleting listrik berasal dari salah satu rumah penghuni, sekitar pukul 07:25 WIB, ditambah lagi tabung gas pemilik penghuni yang membuat api semakin besar. Ada 7 kartu keluarga dan 24 warga yang menghuni kontrakkan tersebut,” ujar Umay Abidin.
Salah satu korban kebakaran, Yuliana (44), mengatakan ketika bangun tidur sudah melihat asap, tetapi ia berpikir bahwa asap berasal dari pembakaran sampah.
“Pada saat saya bangun tidur, saya sudah melihat asap , saya pikir itu berasal dari kebakaran sampah. Jadi saya pergi ke kamar mandi dan saya sudah mendengar masyarakat berteriak, sedangkan suami dan anak saya masih tidur. Pada saat suami bangun pintu depan rumah sudah terbakar, ketika suami ingin keluar ia terkena percikan api dipunggungnya,” ungkapnya.
Yuliana sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari PT Timah Tbk, dengan bantuan ini dapat membantu meringankan beban mereka yang terkena musibah.
“Saya dan para korban sangat bersyukur atas bantuan sembako yang diberikan, terimakasih untuk PT Timah Tbk yang selalu memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Sebagaimana diketahui, kebakaran yang melanda tujuh rumah kontrakan semi permanen dan satu rumah tinggal menghanguskan semua harta benda mereka.
Bantuan ini diharapkan, dapat meringankan beban korban kebakaran untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Kebakaran kontrakkan diduga korsleting listrik berasal dari salah satu rumah penghuni, sekitar pukul 07:25 WIB, ditambah lagi tabung gas pemilik penghuni yang membuat api semakin besar. Ada 7 kartu keluarga dan 24 warga yang menghuni kontrakkan tersebut,” ujar Umay Abidin.
Salah satu korban kebakaran, Yuliana (44), mengatakan ketika bangun tidur sudah melihat asap, tetapi ia berpikir bahwa asap berasal dari pembakaran sampah.
“Pada saat saya bangun tidur, saya sudah melihat asap , saya pikir itu berasal dari kebakaran sampah. Jadi saya pergi ke kamar mandi dan saya sudah mendengar masyarakat berteriak, sedangkan suami dan anak saya masih tidur. Pada saat suami bangun pintu depan rumah sudah terbakar, ketika suami ingin keluar ia terkena percikan api dipunggungnya,” ungkapnya.
Yuliana sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari PT Timah Tbk, dengan bantuan ini dapat membantu meringankan beban mereka yang terkena musibah.
“Saya dan para korban sangat bersyukur atas bantuan sembako yang diberikan, terimakasih untuk PT Timah Tbk yang selalu memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021