Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kenaikan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,20 persen, sebagai pemicu utama inflasi Kota Pangkalpinang pada November 2021 sebesar 0,77 persen.

"Harga indeks konsumen pada November tahun ini di Pangkalpinang naik 105,82 dibandingkan bulan sebelumnya 105,01," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan inflasi di Ibukota Provinsi Kepulauan Babel sebesar 0,77 persen ini, karena adanya kenaikan harga enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,20 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen.

Selanjutnya kenaikan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,41 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,06 persen, transportasi sebesar 1,97 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,45 persen.

"Pada November tahun ini kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, pendidikan serta
kelompok penyediaan makanan dan minuman terpantau stabil," ujarnya.

Ia menjelaskan komoditas yang mengalami kenaikan harga pada November 2021 antara lain angkutan udara, minyak goreng, ikan selar, kangkung, ikan tenggiri, dan cabai merah.

"Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain ikan kembung, udang basah, beras, jeruk, dan ketimun," katanya.

Menurut dia dari 11 kelompok pengeluaran 6 kelompok memberikan andil inflasi dan 5 kelompok tidak memberikan andil deflasi maupun inflasi. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terhadap inflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,3864 persen.

Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,0029 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,0671 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,0042 persen, transportasi 0,2804 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,0236 persen.

"Kelompok kesehatan, informasi, komunikasi dan jasa keuangan, rekreasi, olahraga dan budaya, pendidikan dan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran terpantau stabil sehingga tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi," katanya.

 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021