Varian virus corona Omicron dijumpai di lima dari sembilan provinsi di Afrika Selatan dan menyumbang 74 persen dari genom virus yang diurutkan selama November, menurut data Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan, Rabu (1/12).
Varian tersebut, yang memicu kekhawatiran global akan lonjakan infeksi, pertama kali ditemukan di Afrika bagian selatan pekan lalu.
NICD mengungkapkan bahwa temuan paling awal varian Omicron di Afrika Selatan adalah pada 8 November di Gauteng, provinsi terpadat di negara tersebut.
Menurut NICD, hingga akhir Oktober varian Delta mendominasi pengurutan genom, namun pada November Omicron menggeser dominasi varian Delta.
Grafik kode warna memperlihatkan bahwa Omicron kini muncul di Provinsi Gauteng, Eastern Cape, KwaZulu Natal, Mpumalanga, dan Western Cape.
NICD tidak menyebutkan jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi Omicron. Afrika Selatan hanya melakukan pengurutan genom pada sebagian kecil dari total sampel yang dikumpulkan karena keterbatasan kapasitas.
Oleh sebab itu, jumlah total kasus Omicron kemungkinan lebih banyak dari jumlah pengurutan yang dilaporkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Varian tersebut, yang memicu kekhawatiran global akan lonjakan infeksi, pertama kali ditemukan di Afrika bagian selatan pekan lalu.
NICD mengungkapkan bahwa temuan paling awal varian Omicron di Afrika Selatan adalah pada 8 November di Gauteng, provinsi terpadat di negara tersebut.
Menurut NICD, hingga akhir Oktober varian Delta mendominasi pengurutan genom, namun pada November Omicron menggeser dominasi varian Delta.
Grafik kode warna memperlihatkan bahwa Omicron kini muncul di Provinsi Gauteng, Eastern Cape, KwaZulu Natal, Mpumalanga, dan Western Cape.
NICD tidak menyebutkan jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi Omicron. Afrika Selatan hanya melakukan pengurutan genom pada sebagian kecil dari total sampel yang dikumpulkan karena keterbatasan kapasitas.
Oleh sebab itu, jumlah total kasus Omicron kemungkinan lebih banyak dari jumlah pengurutan yang dilaporkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021