Jakarta (ANTARA) - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan pemerintah terus memeriksa secara cermat kapasitas rumah sakit, ketersediaan obat dan oksigen untuk mengantisipasi potensi persebaran COVID-19 sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Kita tidak boleh lengah, jangan terjegal menjelang finis," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut keterangan KSP kasus COVID-19 harian kembali meningkat dalam satu bulan usai Lebaran 2022.
KSP, yang mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menyebutkan terjadi peningkatan kasus harian seperti pada 9 Juni 2022, yang mencatatkan penambahan hingga 556 kasus. Kenaikan kasus tersebut diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. yakni Omicron BA.4 dan BA.5.
Meski terjadi peningkatan kasus, menurut dia, tingkat penularan COVID-19 di Indonesia masih terkendali karena acuan dari "positivity rate" dan tingkat transmisi kasus rendah.
Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan segera memperoleh vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.
Kenaikan angka kasus kita lihat sebagai 'warning'. Kalau kita mau menjaga Indonesia tetap 'on track' menuju endemi maka kita jangan abai protokol kesehatan dan jangan menolak vaksin booster," kata Abraham Wirotomo.
COVID-19 sub-varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Sub-varian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.
Kasus sub-varian baru BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Terdapat 4 kasus yakni satu orang positif BA.4 dan tiga orang positif BA.5