Nasi bakar merupakan salah satu pilihan menu yang cocok untuk disantap dalam berbagai waktu. Aroma khas dari daun pisang di bakar membuat nasi bakar mampu membangkitkan selera makan. 

Menyadari usaha nasi bakar yang belum banyak digeluti orang, namun memiliki banyak peminat. Membuat Titi Raswati membuat usaha nasi bakar dengan nama Nasi Bakar Safira. Ia memulai usahanya sejak tahun 2013 silam di Tempilang, Bangka Barat. 

Pada tahun 2016, dirinya mulai memindahkan usaha Nasi Bakar Safira ke Ibu Kota Provinsi Bangka Belitung, yakni Kota Pangkalpinang. Rumah makan Nasi Bakar Safira terletak di Jalan Ahmad Yani, letaknya yang strategis di Pusat keramaian membuat Nasi Bakar Safira terus berkembang. 

“Usaha nasi bakar ini buka pada tahun 2013 yang dulunya ada di Tempilang dengan modal awal usaha sendiri, kemudian tahun 2016 memutuskan pindah ke Pangkalpinang karena melihat peluang bahwa disini belum ada tempat nasi bakar,” kata Titi 

Berbagai inovasi menu baru ditawarkan untuk terus menarik para wisatawan, varian nasi bakar juga mulai bertambah, seiring dengan perjalannya, usaha Titi telah memiliki banyak pelanggan. 

Namun, saat pandemi Covid-19 menyerang, memberikan dampak yang signifikan bagi usahanya yang tengah berkembang. Pembatasan kegiatan sosial masyarakat membuat rumah makan sepi pengunjung bahkan sempat tutup beberapa waktu. 

Titi menceritakan, dirinya bahkan sempat mengurangi jumlah tenaga kerja karena dampak dari pandemi, mengalami keterbatasan modal dan juga kendala dalam mengembangkan usaha. 

Menghadapi masalah ini, dirinya mendapatkan informasi tentang pinjaman modal dari PT Timah Tbk, akhirnya ia memutuskan untuk memanfaatkan program ini untuk tetap mempertahankan usahanya. 

“Karena kondisi pandemi ini jadi sepi pelanggan omset juga turun. Pegawai yang dulunya ada 6 sekarang dikurangi jadi 4. Jadi akhirnya memutuskan untuk mengajukan proposal untuk menjadi mitra binaan PT Timah Tbk,” ucap Titi. 

Pinjaman modal ini dimanfaatkannya untuk menambah peralatan, merenovasi rumah makan dan untuk memutar modal usaha kulinernya ini. Ia bersyukur dengan adanya biaya permodalan membuat usahanya tetap terus berjalan. 

Titi juga merasa terbantu dengan menjadi mitra binaan PT Timah Tbk lantaran proses pengajuan yang mudah dan cepat, selain itu juga memberikan dampak yang positif bagi perkembangan usahanya. 

“Merasa terbantu sekali dengan menjadi mitra binaan karena kadang agak susah untuk pengajuan modal di tempat lain, terus juga sekarang syukurnya dari segi pemasaran ikut berkembang lantaran sudah mulai banyak pesanan,” sambungnya. 

Diakui Titi, saat ini sudah banyak usaha nasi bakar yang bermunculan di Kota Pangkalpinang, namun dirinya tak khawatir pasalnya nasi bakar Safira memiliki cita rasa khas dan kaya akan rempah-rempah membuat nasi bakar Safira selalu diminati. 

Tak hanya menjual nasi bakar, di Nasi Bakar Safira juga menyediakan berbagai menu lainnya seperti olahan ayam, ikan, sayur mayur dan seafood. 

“Rasanya di sini kaya akan rempah dan khas, mungkin itu yang membuatnya menjadi pembeda. Kami juga sudah memasarkan nasi bakar secara online di aplikasi pemesanan makanan digital juga sudah ada,” tutupnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021