Pangkalpinang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Beliadi turut menanggapi beredarnya isu tentang pengembangan bisnis dari Hashim Djojohadikusumo tidaklah semuanya benar.
Menurut Beliadi, semula pabrik timah tersebut memang bakal dibuka di daerah Babel, namun hal itu batal dilakukan lantaran pengelolaan kawasan ekonomi di Babel dinilai belum baik.
"Pertama memang awalnya mereka berencana buka di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) di kawasan industri Sadai, ternyata industri itu dikelola oleh swasta dan sampai saat ini pengelolaannya belum baik dalam pandangan dan kajian banyak investor," kata Ketua DPC Partai Gerindra Belitung Timur ini, Jumat (17/5).
Dan kedua, beliau berencana buka pabrik timah di kawasan ekonomi suge yang berada di Tanjung Batu, ternyata SK kawasan ekonominya itu belum ada kejelasan.
Oleh karena itu tim ekonomi dari perusahaan Hashim Djojohadikusumo mencoba untuk mengkaji daerah mana saja yang cocok untuk membuka pabrik timah.
Dan setelah melalui banyak pertimbangan dan kajian akhirnya dipilihlah daerah Batam. ditambah lagi, himbauan Presiden RI untuk sesegara mungkin mempercepat hilirisasi sehingga harus sudah mulai dilakukan sedari sekarang.
"Jadi untuk menunjang dan mendukung program Presiden ini akhirnya dipilihlah Batam dan di Batam ternyata sudah lengkap komplit, sudah berjalan dan bagus," kata Beliadi.
Selain itu yang menjadi pertimbangannya adalah suplai bahan baku sehingga ditentukanlah oleh tim kajian ekonomi ini pabriknya dibuat di Batam karena disana banyak pabrik elektronik seperti Samsung yang memang membutuhkan bahan baku itu.
Sementara itu, mengenai pengembangan sayap bisnis milik Hashim Djojohadikusumo yang dikaitkan dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI periode 2024-2029, ditegaskan Beliadi juga tidak lah benar.
Beliadi juga menjelaskan bahwa Hashim Djojohadikusumo sudah menjadi pengusaha sedari dulu, bahkan saat Prabowo Subianto masih aktif di TNI dengan jabatan Letnan Dua.
"Pak Hashim sudah jadi pengusaha di usia muda dan usaha beliau ini karena kepiawaian, kecerdasan beliau akhirnya terus eksis sampai sekarang. berganti presiden, berganti generasi namun tetap eksis, jadi tidak ada hubungannya buka bisnis di Batam dengan pak Prabowo jadi presiden," tegasnya.
Menurutnya Hashim Djojohadikusumo ingin mendukung program pak Jokowi terkait hilirisasi, jadi tolong kepada netizen dan kawan-kawan dijelaskan bahwa Hashim bangun pabrik di Batam bukan karena abangnya presiden lalu mengembangkan sayap, tapi karena memang kajian bisnisnya lebih pas dan cocok disana dan perlu diketahui pak Hashim itu sudah jadi pengusaha di usia muda bahkan sebelum pak Prabowo jadi ketua Partai Gerindra.
"PakHashim Djojohadikusumo juga track record usahanya tidak ada yg merugikan negara malah menguntungkan negara," pungkasnya.