Pangkalpinang (Antara Babel) - Balai Benih Ikan Lokal (BBIL) Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mewaspadai berbagai penyakit pada indukan ikan selama musim kemarau yang akan mengganggu aktivitas pembibitan ikan di balai benih tersebut.

"Selama musim kemarau ini, indukan dan calon indukan ikan air tawar sangat rawan, karena pertumbuhan jamur berbagai penyakit seiring tingkat PH dan keasaman air yang tinggi," kata Kepala BBIL Kota Pangkalpinang Teguh Sutoto di Pangkalpinang, Sabtu.

Saat ini, kata dia, air kolam tempat indukan dan calon induk ikan lele, nila, gurame dan patin mengalami penyusutan sekitar 30 hingga 50 centi meter.

"Penyusutan air kolam ini jelas mempengaruhi kesehatan ikan, karena amoniak dan suhu air naik," ujarnya.

Menurut dia apabila kondisi indukan ikan tidak sehat, maka pemisahan ikan tidak bisa dilakukan karena bisa mematikan indukan dan bibit ikan yang dihasilkan juga tidak maksimal dan tidak sehat.

"Saat ini, kami mengurangi pemisahan ikan karena hasilnya kurang optimal," ujarnya.

Untuk mencegah berbagai penyakit ikan tersebut, kata dia, pihaknya memperbanyak menebaran kapur untuk menormalisasi keasaman dan PH air selama musim kemarau.

Selain itu, melakukan penambahan air kolam dan membangun tempat berteduh ikan menggunakan pelepah kelapa.

"Jika penyakit ikan ini tidak diantisipasi maka dapat mengganggu perkembangan usaha budidaya ikan tawar di masyarakat, karena sebagian kebutuhan bibit ikan warga dipasok dari balai benih ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015