Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau petani di daerah itu untuk memperbaiki saluran irigasi atau pengairan ketika memasuki musim penghujan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Jumat mengatakan hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya gagal panen akibat sawah terendam banjir.
"Kami mengimbau petani membersihkan dan memastikan saluran irigasi lancar agar tidak terjadi banjir ketika memasuki musim penghujan," katanya.
Luas tanam padi di daerah itu pada musim tanam Oktober-Maret 2021 mencapai 117 hektare.
Dia mengatakan, saluran irigasi dan sistem pengairan yang bersih dan berfungsi baik ketika musim penghujan dapat mencegah terjadinya banjir ketika volume air di sawah meningkat.
"Asalkan di hulu atau hilir saluran irigasi tersebut tidak ada masalah maka dapat dipastikan sawah masih dalam kondisi aman meskipun saat itu hujan turun lebat," ujarnya.
Ia mengatakan, banjir yang merendam areal persawahan selama tiga hari dan tidak kunjung surut maka berpotensi menyebabkan gagal panen.
"Namun jika sawah terendamnya tidak lama masih dalam kondisi aman dan kemungkinan gagal panennya kecil," katanya.
Dia berharap, kelompok tani aktif menyampaikan permasalahan di lokasinya terutama menghadapi musim penghujan.
Ia menyarankan, guna mengantisipasi terjadinya gagal panen pihaknya mengajak petani untuk bergabung mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"'Program asuransi ini sebagai jaminan perlindungan sosial apabila terjadinya gagal panen yang disebabkan oleh banyak faktor salah satunya seperti gagal panen akibat sawah terendam banjir," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Jumat mengatakan hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya gagal panen akibat sawah terendam banjir.
"Kami mengimbau petani membersihkan dan memastikan saluran irigasi lancar agar tidak terjadi banjir ketika memasuki musim penghujan," katanya.
Luas tanam padi di daerah itu pada musim tanam Oktober-Maret 2021 mencapai 117 hektare.
Dia mengatakan, saluran irigasi dan sistem pengairan yang bersih dan berfungsi baik ketika musim penghujan dapat mencegah terjadinya banjir ketika volume air di sawah meningkat.
"Asalkan di hulu atau hilir saluran irigasi tersebut tidak ada masalah maka dapat dipastikan sawah masih dalam kondisi aman meskipun saat itu hujan turun lebat," ujarnya.
Ia mengatakan, banjir yang merendam areal persawahan selama tiga hari dan tidak kunjung surut maka berpotensi menyebabkan gagal panen.
"Namun jika sawah terendamnya tidak lama masih dalam kondisi aman dan kemungkinan gagal panennya kecil," katanya.
Dia berharap, kelompok tani aktif menyampaikan permasalahan di lokasinya terutama menghadapi musim penghujan.
Ia menyarankan, guna mengantisipasi terjadinya gagal panen pihaknya mengajak petani untuk bergabung mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"'Program asuransi ini sebagai jaminan perlindungan sosial apabila terjadinya gagal panen yang disebabkan oleh banyak faktor salah satunya seperti gagal panen akibat sawah terendam banjir," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021