Belitung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau petani di daerah itu memperbaiki saluran irigasi persawahan guna menghadapi fenomena El Nino.
"Saluran irigasi perlu diperbaiki dalam menghadapi El Nino sehingga pengairan sawah bisa tetap berjalan dengan baik," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Jumat.
Menurut dia, puncak fenomena El Nino di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama Belitung dan Belitung Timur berlangsung pada Agustus hingga September mendatang.
"Fenomena El Nino sudah berlangsung di Juni dan Juli namun puncaknya nanti pada Agustus dan September. Cuaca di Belitung cukup ekstrem kadang panas dan tiba-tiba hujan, jadi memang tidak menentu," ujarnya.
Dia mengatakan ancaman terbesar dari fenomena El Nino adalah kekeringan sehingga menyebabkan sawah gagal panen.
"Sedikit atau banyak fenomena El Nino berpengaruh terhadap kondisi sawah di Belitung yang sebagian masih tergantung dengan curah hujan, karena irigasi sawah di Belitung bukan irigasi teknis seperti di luar," katanya.
Tenny menambahkan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada petani di daerah itu terhadap ancaman fenomena El Nino.
"Sosialisasi sudah dilakukan kepada petani melalui bidang yang membidangi seperti persoalan irigasi dan asuransi usaha tani padi," ujarnya.
Selain itu, kata Tenny, petani juga diimbau untuk mempercepat masa tanam padi.
"Pergerakan masa tanam padi juga dipercepat sehingga di saat musim kemarau nanti tinggal panen, di bulan Mei dan Juni lalu cukup banyak petani yang mulai menanam padi," kata Tenny.
Petani juga diimbau untuk menanam jenis padi yang toleran terhadap kekeringan guna mengurangi resiko gagal panen akibat fenomena El Nino.
"Kami imbau petani dapat menanam padi sawah yang toleran terhadap kekeringan," ujar dia.