Kepolisian Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggandeng para pemuka agama dan tokoh masyarakat guna mencegah berkembangnya paham radikal di daerah itu.

"Kami berharap pola pendekatan ini mampu mencegah paham radikal masuk dan berkembang di Bangka Barat, masyarakat di daerah ini memiliki sejarah panjang dalam menjaga toleransi antarwarga dan antarumat beragama yang perlu terus dijaga agar kehidupan semakin baik," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Agus Siswanto di Mentok, Selasa.

Pola pendekatan dengan para pemuka agama dan tokoh masyarakat tidak hanya dilakukan jajaran perwira Polres Bangka barat, namun juga ditekankan kepada seluruh personel agar selalu dekat dengan warga sehingga memudahkan pencegahan masuknya paham radikal.

Pendekatan, imbauan, dan ajakan untuk menjauhi paham radikal tersebut perlu terus dilakukan karena jika berkembang tentunya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Saya harapkan anggota Polres Bangka Barat dan polsek jajaran dapat menyampaikan kepada masyarakat agar tidak terjerumus atau ikut-ikutan aliran radikal yang terus berupaya memecah belah kerukunan dan toleransi," katanya.

Kapolres menyampaikan kepolisian membutuhkan dukungan kuat dari masyarakat dan instansi terkait agar bisa menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat.

"Sambang warga, pemuka agama, dan tokoh masyarakat akan terus kita kuatkan. Kami berharap masyarakat waspada dan proaktif memberikan informasi jika menemukan adanya hal-hal mencurigakan agar bisa segera ditindaklanjuti," katanya.

Selain itu, kata dia, masyarakat diminta selektif dalam menerima informasi melalui media sosial agar tidak terpengaruh dengan berita bohong atau hoaks.

"Apabila ada orang yang tidak dikenal dan aktivitas yang mencurigakan di lingkungan di sekitar beri informasi ke kami demi kebaikan bersama," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022