Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat volume ekspor ikan kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong sepanjang 2021 mencapai 63,35 ton.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Belitung, Rekie Irawan di Tanjung Pandan, Selasa mengatakan volume ekspor kerapu hidup Belitung menuju Hong Kong pada tahun 2021 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 65,68 ton.
"Penurunan volume ekspor memang disebabkan oleh penurunan permintaan ekspor kerapu hidup dari Hong Kong akibat situasi pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Hong Kong jadi pasar utama ekspor kerapu hidup dari Belitung
Menurut dia, selama ini Hong Kong merupakan pasar utama ekspor kerapu hidup dari Belitung.
Volume ekspor kerapu hidup jenis sunu tercatat sebanyak 13,8 ton, kerapu cantik 40,75 ton, kerapu kaci 450 kilogram, kerapu cantang 6,7 ton dan kerapu lumpur sebanyak 750 kilogram.
"Memang jenis kerapu yang diminati kerapu jenis sunu dan kerapu cantik," katanya.
Rekie menambahkan, harga ikan kerapu di tingkat pembudidaya di daerah itu mencapai Rp95 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram.
Dikatakan dia, guna meningkatkan volume ekspor kerapu hidup dari daerah itu Dinas Perikanan menyalurkan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana kepada pembudidaya ikan kerapu melalui Keramba Jaring Apung (KJA).
Penyaluran bantuan sarana dan prasarana diharapkan dapat meningkatkan produksi kerapu di daerah itu.
"Kami optimis permintaan ekspor kerapu hidup tahun 2022 meningkat seiring melandai kasus COVID-19 sejumlah pasar dan restoran di sana (Hong Kong) juga telah dibuka kembali," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Belitung, Rekie Irawan di Tanjung Pandan, Selasa mengatakan volume ekspor kerapu hidup Belitung menuju Hong Kong pada tahun 2021 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 65,68 ton.
"Penurunan volume ekspor memang disebabkan oleh penurunan permintaan ekspor kerapu hidup dari Hong Kong akibat situasi pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Hong Kong jadi pasar utama ekspor kerapu hidup dari Belitung
Menurut dia, selama ini Hong Kong merupakan pasar utama ekspor kerapu hidup dari Belitung.
Volume ekspor kerapu hidup jenis sunu tercatat sebanyak 13,8 ton, kerapu cantik 40,75 ton, kerapu kaci 450 kilogram, kerapu cantang 6,7 ton dan kerapu lumpur sebanyak 750 kilogram.
"Memang jenis kerapu yang diminati kerapu jenis sunu dan kerapu cantik," katanya.
Rekie menambahkan, harga ikan kerapu di tingkat pembudidaya di daerah itu mencapai Rp95 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram.
Dikatakan dia, guna meningkatkan volume ekspor kerapu hidup dari daerah itu Dinas Perikanan menyalurkan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana kepada pembudidaya ikan kerapu melalui Keramba Jaring Apung (KJA).
Penyaluran bantuan sarana dan prasarana diharapkan dapat meningkatkan produksi kerapu di daerah itu.
"Kami optimis permintaan ekspor kerapu hidup tahun 2022 meningkat seiring melandai kasus COVID-19 sejumlah pasar dan restoran di sana (Hong Kong) juga telah dibuka kembali," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022