Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meluncurkan program pembayaran retribusi nontunai guna memudahkan para pedagang memenuhi kewajiban rutin perpajakan.
"Dengan adanya kemudahan ini kami harapkan bisa membantu pedagang dalam membayar retribusi yang selama ini dilakukan secara manual, yaitu dengan menyetor uang kepada petugas," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Jumat.
Ia menjelaskan, program pembayaran retribusi pasar nontunai ini dilakukan Pemkab Bangka Barat bekerja sama dengan salah satu bank daerah sebagai bentuk peningkatan pelayanan prima kepada para pedagang pasar.
"Ini juga sebagai salah satu inovasi yang dilakukan di tengah pandemi COVID-19, dengan membayar retribusi secara nontunai akan mengurangi terjadinya kontak langsung dengan orang lain dan kerumunan," katanya.
Menurut dia, penggunaan teknologi ini harus terus dibudayakan untuk tatanan hidup yang baik, dan Bangka Barat merupakan daerah yang cepat dan tanggap dalam menyikapi pandemi COVID-19.
Sukirman mengharapkan pembayaran retribusi pasar nontunai dapat meningkatkan kinerja Pemkab Bangka Barat menjadi semakin transparan, akuntabel, aman dan praktis.
"Program ini juga merupakan salah satu program Pemerintah Pusat yang dilaksanakan di daerah dengan tujuan menyukseskan gerakan pembayaran nontunai," ujarnya.
Dengan hadirnya pembayaran nontunai tersebut, lanjut dia, juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah sehingga para pedagang diminta memanfaatkan fasilitas sebaik-baiknya.
"Dengan kemudahan pembayaran ini kami berpesan agar pedagang semakin tepat waktu dalam pembayaran retribusi pasar dan bagi petugas pemungut retribusi lebih optimal dan profesional dalam pengelolaan," kata Sukirman.
Sebagai langkah awal dalam program nontunai itu, para pedagang diberikan saldo awal sebesar Rp25.000 dari APBD Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2022, sedangkan untuk top up pertama sebesar Rp10.000 diberikan Bank Sumsel Babel.
"Ke depan kita menginginkan ini terpadu dan tidak bocor. Dari para pedagang tadi sudah empat orang yang sudah punya rekening tabungan, mereka menyambut baik dan siap mendukung program ini," katanya.
Bagi Pemkab, program pembayaran nontunai ini nantinya juga akan mempermudah pemeriksaan BPK karena laporan harian akan dikirim langsung dari pihak bank.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Dengan adanya kemudahan ini kami harapkan bisa membantu pedagang dalam membayar retribusi yang selama ini dilakukan secara manual, yaitu dengan menyetor uang kepada petugas," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Jumat.
Ia menjelaskan, program pembayaran retribusi pasar nontunai ini dilakukan Pemkab Bangka Barat bekerja sama dengan salah satu bank daerah sebagai bentuk peningkatan pelayanan prima kepada para pedagang pasar.
"Ini juga sebagai salah satu inovasi yang dilakukan di tengah pandemi COVID-19, dengan membayar retribusi secara nontunai akan mengurangi terjadinya kontak langsung dengan orang lain dan kerumunan," katanya.
Menurut dia, penggunaan teknologi ini harus terus dibudayakan untuk tatanan hidup yang baik, dan Bangka Barat merupakan daerah yang cepat dan tanggap dalam menyikapi pandemi COVID-19.
Sukirman mengharapkan pembayaran retribusi pasar nontunai dapat meningkatkan kinerja Pemkab Bangka Barat menjadi semakin transparan, akuntabel, aman dan praktis.
"Program ini juga merupakan salah satu program Pemerintah Pusat yang dilaksanakan di daerah dengan tujuan menyukseskan gerakan pembayaran nontunai," ujarnya.
Dengan hadirnya pembayaran nontunai tersebut, lanjut dia, juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah sehingga para pedagang diminta memanfaatkan fasilitas sebaik-baiknya.
"Dengan kemudahan pembayaran ini kami berpesan agar pedagang semakin tepat waktu dalam pembayaran retribusi pasar dan bagi petugas pemungut retribusi lebih optimal dan profesional dalam pengelolaan," kata Sukirman.
Sebagai langkah awal dalam program nontunai itu, para pedagang diberikan saldo awal sebesar Rp25.000 dari APBD Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2022, sedangkan untuk top up pertama sebesar Rp10.000 diberikan Bank Sumsel Babel.
"Ke depan kita menginginkan ini terpadu dan tidak bocor. Dari para pedagang tadi sudah empat orang yang sudah punya rekening tabungan, mereka menyambut baik dan siap mendukung program ini," katanya.
Bagi Pemkab, program pembayaran nontunai ini nantinya juga akan mempermudah pemeriksaan BPK karena laporan harian akan dikirim langsung dari pihak bank.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022