Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov Babel), serius mengembangkan budidaya udang vaname yang menjadi komoditi baru yang sedang digarap, karena akan menjadi penyumbang pendapatan daerah terbesar, selain sektor pertambangan. 

"Memang kami Pemprov Babel mendorong agar tambak udang vaname ini menjadi suatu komoditi yang dapat menjadi pengganti pertambangan. Sumbangan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sektor perikanan dan perternakan ini sekarang jaraknya tinggal satu digit lagi dari pertambangan. Artinya, sektor ini Insyaallah dapat menggantikan sumbangan PDRB, yang tadinya selalu lebih besar dari pertambangan," kata Gubernur Babel, Erzaldi Rosman, saat memberikan sambutan secara virtual dalam kegiatan temu pelaku usaha tambak udang vaname, di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, pihaknya sengaja mengundang para pelaku tambak udang vaname untuk menyatukan suara, berkenaan dengan rencana besar Pemprov Babel ini perlu adanya dukungan semua pihak, tak terkecuali dari pengusaha itu sendiri. 

"Pengusaha pun, telah diberikan lampu hijau untuk mendapatkan proses perizinan yang mudah dari Pemprov Babel. Saya ingat betul saya pernah sampaikan, jangan pernah terprovokasi seolah-seolah perizinan ini susah. Ini nggak ada susahnya. Bahkan, itu sudah kita jalankan bersama-sama atas perintah Kapolri dan Pak Presiden. Apalagi sekarang izin ini sudah pakai OSS, itu akan lebih mudah sekali," ujarnya. 

Selain soal perizinan, persoalan pendirian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang masih kerap diabaikan para pengusaha, maka seluruh pengusaha tambak udang vaname untuk saling kontrol,l dan bersama belajar teknik budidaya yang baik, dan harus dikedepankan. 

"Saya ingin satu hal yg harus kita perbaiki bersama adalah mengenai IPAL. Ini penting dilakukan untuk keberlanjutan usaha tambak udang kita ini bersama-sama, jadi IPAL ini penting. Mari bersama-sama wujudkan IPAL yang baik dan benar, karena IPAL ini adalah kunci," ujarnya. 

Pemerintah juga akan membuka layanan pemeriksaan virus udang vaname oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Perwakilan Babel.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas udang yang akan diekspor ke berbagai negara, komoditi yang terkumpul akan dilakukan pemeriksaan terlebih dulu. Sarana yang ada juga telah dilengkapi berkat kerjasama dengan PT Pos dengan sistem online. 

"Sertifikasi pemeriksaan itu akan digunakan untuk menentukan nilai daripada udang itu sendiri. Nah, saya minta kekompakan kawan-kawan sekalian agar fasilitas yang sudah disediakan, dimanfaatkan. Bibit benur juga harus diperiksa begitu datang, harus ada sertifikasinya. Kalau tidak gimana kita mengetahui benur itu bagus atau tidak, begitu pula udang vaname. Kita harus mengikuti standar-standar yang sudah diatur," ujarnya. 

Menutup sambutannya yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab para pelaku usaha, bersama Koordinator Subdirektorat Hama dan Penyakit Ikan Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan Retno handayani, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Babel, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Babel, dan Kepala BKIPM Perwakilan Babel, Gubernur Erzaldi mengajak seluruh pelaku tambak untuk mengembangkan bisnis tersebut, dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas. 

"Jadi bapak/ibu sekalian, pada malam ini saya ingin mengajak bapak/ibu mari kita bangkit lebih kuat lagi untuk memberdayakan masyarakat kita. Dalam hal ini upaya usaha tambak udang vaname ini jadi lebih baik lagi. Saya yakin dan percaya, kalau pertumbuhan ini lebih dibangkitkan lagi, kehadiran usaha tambak udang ini akan menjadi komoditi utama di Provinsi Bangka Belitung," pungkasnya.*

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022