Saham-saham Korea Selatan jatuh pada perdagangan Selasa pagi, dan berada di jalur penurunan terbesar dalam dua bulan, setelah kekhawatiran atas ketegangan geopolitik di Ukraina dan pengetatan kebijakan moneter AS memicu volatilitas liar di Wall Street, sementara won melemah dan imbal hasil obligasi naik.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terpangkas 57,48 poin atau 2,06 persen, menjadi diperdagangkan di 2.734,52 poin pada pukul 02.00 GMT.

Di antara saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics merosot 1,46 persen, LG Chem anjlok 4,92 persen dan Naver melemah 1,22 persen.

Investor gugup setelah melihat volatilitas besar di saham AS semalam, dan bersiap untuk lebih banyak lagi yang akan datang, kata Park Kwang-nam, seorang analis di Mirae Asset Securities.

Investor asing menjadi penjual bersih saham senilai 345,2 miliar won di papan utama.

Won dikutip pada 1.197,1 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,08 persen lebih rendah dari penutupan hari sebelumnya di 1.196,1.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.196,9 per dolar, turun 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1.197,9.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,05 poin menjadi 108,12.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 2,9 basis poin menjadi 2,140 persen, sedangkan imbal hasil pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 3,2 basis poin menjadi 2,570 persen.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022